Kota Bima, Kahaba.- H. Safriansyah, Anggota DPRD Provinsi NTB menggelar silahturahim dengan warga Kelurahan Dodu di Ponpes Darul Furqan, Rabu (15/6). Kegiatan Reses yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama tersebut dimanfaatkan duta PPP itu untuk menggali sejumlah aspirasi warga setempat.
Pimpinan Ponpes Darul Furqan, Ustadz Musadat mengaku bangga dengan kehadiran H. Safriansyah. Pasalnya, Reses yang dilaksanakan pria yang sebelumnya Anggota DPRD Kota Bima itu, menjadi bukti jika keseriusan memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Ini menjadi kebanggaan kami warga Dodu. Semoga kehadiran H. Safriansyah membawa dampak positif bagi perkembangan Dodu dan masyarakat,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, H. Safriansyah menjelaskan, Reses merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan oleh Anggota DPRD Provinsi NTB, tiga kali dalam setahun. Dengan tujuan, kembali ke Konstituen, menggali aspirasi dan kebutuhan warga, untuk diperjuangkan di lembaga Legislatif.
Kata H. Ansyar, pria berkulit gelap itu biasa disapa, selama ini Kota Bima acapkali kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi. Pun begitu yang dialami sejumlah daerah di Daerah Pemilihan (Dapil VI), Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.
Karena Dapil VI telah memiliki 9 orang perwakilan di DPRD Provinsi NTB, 9 orang tersebut telah berjanji dengan semangat tinggi ingin memperjuangkan daerah pemilihan masing-masing.
“Alhamdulillah, berkat perjuangan bersama, telah dialokasikan anggaran puluhan miliar untuk dana aspirasi. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk kebutuhan membangun daerah. Baik infrastruktur maupun ekonomi,” jelasnya.
Melalui dana aspirasi tersebut, sambungnya, ia akan menggelontorkan untuk Kota Bima. Tentu, alokasinya pun dilakukan secara bertahap, melalui pengajuan proposal. Yang diprioritaskan adalah daerah yang didatangi oleh anggota Dewan saat Reses.
“Nah, kalau bapak ibu ingin mendapatkan anggaran tersebut. Ajukan kebutuhan melalui Proposal. Bisa berupa sarana dan prasana maupun kebutuhan ekonomi pengembangan kelompok usaha,” katanya.
Sementara itu, saat sesi dialog. Salah seorang Tokoh Agama H. Abdullah meminta kepada H. Ansyar agar memperjuangkan perbaikan aspal jalan di Kelurahan Dodu. Pasalnya, jalan tersebut merupakan jalur Provinsi yang menghubungkan Kota Bima dengan Kabupaten Bima.
“Jadi mohon diperhatikan Pak Dewan. Dari dulu kondisi jalan Kelurahan Dodu ini rusak dan tidak pernah mendapat perhatian,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga meminta agar DPRD Provinsi NTB memperhatikan masalah SPAM di Kelurahan Dodu. Karena keberadaannya lebih banyak merugikan warga Dodu dari pada manfaat yang harus diperoleh.
Menjawab permintaan itu, H. Ansyar berjanji akan memperjuangkannya di DPRD Provinsi NTB. Melihat dari sisi kebutuhan, dua permintaan tersebut akan diprioritaskan untuk diperhatikan.
*Bin