Kota Bima, Kahaba.- Generasi muda sangat berperan penting dalam kemajuan Indonesia untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Generasi muda harus mampu mengembangkan diri dan lebih terbuka dalam membangun relasi dengan banyak teman dari berbagai negara, terutama antar negara ASEAN.
Demikian disampaikan Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima, Khalida Utami dalam orasi ilmiahnya pada Wisuda Angkatan 13 mahasiswa kampus ekonomi tersebut, Kamis (2/6) pagi di Convention Hall Paruga Nae Kota Bima.
Menurut Magister Science ini, generasi muda Indonesia harus menjadi agen perubahan dan memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat banyak. Berani menciptakan ide dan inovasi baru dalam menyongsong MEA. Tidak semua orang memiliki ide atau gagasan yang bagus, ide adalah hal utama. Generasi muda biasanya memiliki ide baru yang cemerlang dan dapat memberikan perubahan bagi masa depan bangsanya.
Peranan generasi muda Indonesia kata dia, sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan dan peluang dalam menghadapi MEA. Salah satunya adalah diawali dengan menumbuhkan nilai kebangsaan cinta tanah air untuk menjaga kedaulatan dan nilai-nilai kearifan lokal Indonesia.
Generasi muda Indonesia harus aktif dalam berbagai Komunitas ASEAN yaitu Masyarakat Politik Keamanan ASEAN dan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN. Sebagai contoh, dalam menghadapi Masyarakat Budaya ASEAN banyak warisan sosial budaya Indonesia yang mempunyai kesamaan dengan negara ASEAN lainnya.
Oleh sebab itu papar Khalida, banyak warisan sosial budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan lebih menarik, generasi muda Indonesia harus terus meningkatkan kemampuan, kreatifitas, ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat menjawab tantangan masyarakat ekonomi ASEAN.
Dengan meningkatnya kemampuan, kreatifitas, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh generasi muda, maka akan menunjang terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas (SDM). Generasi muda yang berkualitas tersebut akan memiliki daya kreatifitas dan inovasi yang tinggi, mampu membangun jaringan atau networking yang luas, mampu menguasai teknologi serta akan mampu mengelola sumber daya alam secara bijak.
Sehingga, Hal ini juga membutuhkan peran dari perguruan tinggi di Indonesia, lebih khusus lagi perguruan tinggi di kota dan kabupaten Bima untuk terus mendidik, mengarahkan, serta membimbing agar mampu mencetak lulusan-lulusan yang mampu berdaya saing global dengan ciri salah satunya memiliki jiwa entrepreneurship yang mampu menciptakan peluang usaha dengan produk yang berkualitas.
Generasi muda adalah generasi penerus yang menjadi tumpuan suatu bangsa dan memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang dimiliki generasi muda adalah mengenai semangat pembaharuan, membuat perubahan ke arah yang lebih baik dan sebagai agen perubahan. Negara Indonesia mengharapkan para pemuda mampu menghadapi MEA dengan semangat nasionalisme dan cinta tanah airnya yang tinggi, inovasi, dan kreatifitas-kreatifitasnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Khalida menghimbau pada generasi muda Kota dan Kabupaten Bima. Termasuk seluruh wisudawan dan wisudawati serta mahasiswa. Dengan terbentuknya MEA ini, bukanlah hal yang ditakutkan dan jangan menganggap MEA sebagai ancaman.
“Namun harus dihadapi sebagai tantangan serta peluang bagi kita untuk mengembangkan diri dan menciptakan inovasi-inovasi baru, agar dapat lebih siap untuk bersaing dalam hal memajukan perekonomian bangsa dan Negara Indonesia, khususnya kemajuan perekonomian kota dan kabupaten Bima,” tandasnya.
*Eric