Kabupaten Bima, Kahaba.- Sejak pengiriman Bawang Merah dari Bima dihentikan pertanggal 24 Mei 2016, juga berdampak pada harga. Jika sebelumnya Pemerintah menggelontorkan harga. Bawang Merah perkilogram sebanyak Rp 20 ribu, kini turun menjadi Rp 16.480. (Baca. Pengiriman Bawang Merah Bima Distop)
Kebijakan Perum Bulog tersebut dilatarbelakangi sejumlah alasan, seperti kabar adanya impor Bawang Merah, penuhnya gudang penyimpanan, sehingga menyebabkan kerusakan Bawang yang diserap pada beberapa daerah, termasuk Bima. Sehingga, menyebabkan kerusakan kualitas bawang dan berpengaruh pada harga.
“Kondisi tidak hanya merugikan petani, tapi juga telah merugikan Bulog. Sebab, pembelian kepada Petani banyak, sementera penjualan sedikit. Kami rugi sekitar Rp 2500 perkilo,” sebut Kepala Bulog Subdivre II Bima, R. Gunadharma, Senin (30/5).
Dulu, kata dia, untuk harga pembelian di Bima sebesar Rp 20 ribu perkilo, kemudian dijual di Pasar Jakarta Rp 25 ribu. Sekarang, harga turun menjadi Rp 16.480. Sementara, telah dikeluarkan kebijakan, agar untuk sementara distribusi bawang sudah dihentikan.
Namun pihaknya berharap kepada Pemerintah Pusat, agar diberikan kewenangan komersial untuk Bulog Daerah. Agar pembelian Bawang Merah kepada petani tetap dilaksanakan, dan tetap dijual kepada daerah daerah yang masih membutuhkan keberadaan Bawang Merah Bima.
“Daerah-daerah yang masih butuh Bawang Merah Bima tidak sedikit, seperti NTT, Papua, Kalimantan dan Sumatera,” ungkapnya.
Awang, pria berkacamata itu biasa dipanggil menambahkan, permintaan keinginan komersial tersebut pun sudah disampaikan ke Bulog Wilayah Provinsi dan Perum Bulog RI, dengan harapan keinginan untuk. Komersial bisa disetujui.
“Hari ini apakah rencana komersialisasi disetujui atau tidak,” tambahnya.
*Bin