Kabar Bima

Hari Guru Nasional, SGI Titip Sejumlah Harapan

357
×

Hari Guru Nasional, SGI Titip Sejumlah Harapan

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap 25 November menjadi momentum istimewa bagi para tenaga pendidik. Pada momen ini juga, terselip sejumlah harapan dari ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’ kepada pemerintah dalam rangka mencerdaskan generasi bangsa ke depan.

Eka Ilham
Eka Ilham

Seperti disuarakan Ketua Serikat Guru Indonesia (SGI) Kabupaten Bima, Eka Ilham kepada media ini, Jum’at (25/11) pagi. Organisasi profesi guru ini berharap pemerintah daerah dan satuan pendidikan lebih memberikan perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan tugas.

“Kami juga berharap penghargaan kepada guru dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam maupun dalam bentuk penghargaan lain,” kata Eka.

Selain itu lanjut dia, pemerintah daerah harus memberikan perhatian khusus pada para guru yang bertugas di kecamatan terpencil seperti Tambora. Perhatian itu terutama dalam bentuk alokasi anggaran pendidikan. Utamanya kepada Guru PTT, Guru Sukarela dan Guru Honorer sesuai dengan standar gaji yang layak.

Kemudian guru berprestasi, berdedikasi luar biasa dan bertugas di daerah khusus berhak memperoleh penghargaan. Baik pada tingkat sekolah, desa, kecamatan, kabupaten/kota, nasional hingga internasional.

“Pemerintah dapat menetapkan hari guru nasional sebagai penghargaan kepada guru yang diatur dalam peraturan perundang-undangan,” ujarnya.

Pada momentum HGN ini pula, Eka Ilham menitipkan harapan secara khusus untuk guru di daerah terpencil Tambora. Saat ini diakuinya, para pendidik di kecamatan terjauh di Kabupaten Bima tersebut sangat membutuhkan dukungan sarana dan fasilitas pendukung dalam menunjang aktivitas guru.

Seperti laporan yang Ia dapatkan dari Korwil SGI Kecamatan Tambora bahwa di hampir semua sekolah di Tambora sangat minim fasilitas. Ruangan kelas tidak mencukupi untuk kegiatan belajar mengajar, WC tidak ada, perpustakaan tidak ada dan siswa kerap digabung dalam satu ruangan.

“Kami mengharapkan agar pemerintah daerah lebih memperhatikan daerah yang terisolir di daerah terpencil tersebut,” harapnya.

Bahkan pihaknya mengusulkan pemerintah perlu membentuk SKPD khusus untuk mengurus Kecamatan Tambora. Sehingga akses informasi dan segala persoalan para guru tersebut dapat diakomodir dan diselesaikan tanpa harus datang ke pusat pemerintah mengingat  jarak yang sangat jauh.

*Kahaba-03