Kota Bima, Kahaba.- Kepala Bulog Bima Wilya Fatayani bersama jajarannya menggelar konferensi pers, Senin (26/12) di FoodPedia, menyampaikan ketersediaan beras dan sejumlah program yang dituntaskan selama tahun 2022.
Wilya yang didampingi Asisten Manajer Supply Chain dan Pelayanan Publik Anugerah Taman dan Asisten Manajer Bisnis, Didi Ardiansyah mengatakan, untuk stock beras sampai 25 Desember 2022 sebanyak 2.815 ton yang tersimpan di 3 gudang yakni Gudang Jatiwangi, Gudong Bolo dan Gudang Dorotangga.
“Sesuai perhitungan manajemen, jumlah tersebut masih aman hingga 6 bulan ke depan, atau Mei 2023,” katanya.
Selain itu, Bulog Bima juga membantu provinsi lain dengan mengirim beras
sebanyak 6.500 ton selama setahun 2022. Jumlah itu, di Provinsi NTT sebanyak 4.000 ton, Kalimantan 1.000 ton, Sumatera Barat 500 ton, Bengkulu 1000 ton.
“Distribusi beras di daerah-daerah tersebut, karena Bima menjadi salah satu daerah dari 6 provinsi di Indonesia yang menjadi wilayah produksi melimpah,” terangnya.
Kemudian bulog juga memiliki ketersediaan pasokan stabilisasi harga, yang paling banyak selama 5 tahun terakhir dengan jumlah 4.600 ton.
“Itu yang dijual ke pasar dan masyarakat,” bebernya.
Untuk stabilasi harga sambung Wilya, pihaknya bekerjasama dengan sejumlah toko di Pasar Amahami dan Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.
“Kami juga melaksanakan operasi pasar lebih dari 50 kali, untuk semua wilayah kerja Bulog Bima,” ujarnya.
*Kahaba-01
