Kabupaten Bima, Kahaba.- Memilukan, seorang siswi kelas 2 A SDN 10 Sila Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, bernama Nurul Fadilah (7) diserang kanker ganas.
Hidup di bawah garis kemiskinan bukan pilihan, tapi hal itu merupakan kenyataan pahit dialami Pasangan Suami Istri (Pasutri) Abdul Hamid dan Rosida warga RT 02 Desa Rasabou, Kecamatan Bolo.
Akibatnya, Pasutri tersebut tidak mampu mengobati buah hatinya dengan cara medis dan memilih pengobatan secara tradisional sebagai satu-satunya cara yang bisa dilakukan.
Semangat Nurul Fadilah untuk sembuh dari penyakit yang menyerangnya menjadi harapan besar. Sehingga dapat melanjutkan sekolah dan bisa beraktivitas seperti teman sebayanya.
Tapi apa hendak dikata, biaya menjadi kendala yang dihadapi dan harapan untuk rujuk ke Rumah Sakit Umum Mataram menjadi mimpi di siang bolong.
Cerita Rosidah, tepatnya bulan Mei tahun 2023 lalu muncul benjolan di bagian tenggorokan dan telinga anaknya. Karena membengkak, terpaksa dibawa ke rumah sakit dr. Agung untuk pemeriksaan.
“Tapi saat itu disuruh berobat dan nginap. Kemudian besoknya langsung dioperasi,” ucap Rosidah.
Setelah dioperasi dirawat inap selama 2 hari di rumah sakit dr. Agung, kemudian diperbolehkan pulang serta tetap konsumsi obat medis.
“Rawat inap hanya dua hari, selanjutnya diperbolehkan pulang,” tuturnya.
Diakui Rosidah, 5 hari setelah pulang dari rumah sakit dr. Agung, muncul benjolan di sekitar ketiak dan membengkak. Saat itu ingin membawa ke rumah sakit lagi, tapi tidak punya biaya dan pasrah dengan cara obati secara tradisional.
“Hasil diagnosa dokter sudah keluar, yakni Nurul Fadilah alami kanker ganas. Tapi apa boleh buat, pengobatan secara medis diurung karena tidak ada biaya,” ungkapnya sedih.
Bapak Nurul Fadilah, Abdul Hamid, mengungkapkan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapatkan biaya pengobatan anaknya. Namun rezeki tidak bersahabat dan sampai sekarang memilih mengobati anaknya secara tradisional.
“Kita tidak memiliki biaya untuk pengobatan Nurul Fadilah. Sekarang hanya pasrah dan menunggu keajaiban untuk sembuh lewat pengobatan tradisional,” ucapnya sedih.
Disampaikan Abdul Hamid, kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah supaya membantu biaya pengobatan anaknya. Kemudian, jika ada yang berkenan membantu meringankan beban yang dialami, bisa mengirim bantuan uang melalui Nomor Rekening Bank Mandiri atas nama Rosida 1610012551300. Atau bisa hubungi langsung nomor Handphone 082236799597.
“Kita berharap ada perhatian pemerintah dan para donatur. Sehingga niat mengobati Nurul Fadilah secara medis bisa dilakukan,” harapnya.
Tepatnya, Senin (25/9/23), sekitar pukul 08.00 Wita, beberapa dewan guru dan teman sekelasnya datang menjenguk siswi malang itu. Sesuai catatan, Nurul Fadilah sudah satu bulan lebih tidak masuk sekolah dan hanya menunggu keajaiban untuk sembuh di pembaringan.
*Kahaba-01