Kota Bima, Kahaba.- Menindaklanjuti instruksi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima dalam program 100 hari kerja yang menargetkan kebersihan dan keindahan kota, Sat Pol PP terus melakukan penertiban di berbagai titik. Penertiban ini dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup, sebagai upaya menciptakan kota yang lebih tertata, bersih, dan nyaman.
Kepala Satpol PP Kota Bima Erwin Rahadi mengungkapkan, hasil rapat koordinasi beberapa waktu lalu, ada beberapa hal yang diinstruksikan, seperti pengelolaan sampah, penertiban hewan ternak liar, serta penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di ruang publik.
“Penertiban ini tetap kami lakukan, terutama setelah adanya rapat koordinasi yang dipimpin kepala daerah. Salah satu poin utama dalam program 100 hari kerja adalah memastikan Kota Bima bersih dan tertib,” ujar Erwin, Kamis 6 Maret 2025.
Kata dia, sebagai upaya menciptakan keindahan kota, Satpol PP tidak melarang PKL berjualan, namun mereka diwajibkan untuk membawa pulang kembali rombong, meja, kursi, dan peralatan dagang lainnya setelah berjualan.
Selain itu, pemasangan tenda semi permanen di sepanjang jalan juga dilarang, karena dinilai mengganggu estetika dan menambah kesan kumuh.
“Di sepanjang Lawata, pedagang sudah mulai tertib. Mereka membawa pulang kembali rombong dan kursi setelah berjualan. Kami ingin aturan ini ditaati di seluruh wilayah kota,” jelasnya.
Diakui Erwin, barang dagangan yang sudah diamankan kini disimpan di kantor dan bisa diambil kembali oleh pemiliknya, dengan syarat menandatangani surat perjanjian dan berkomitmen untuk mematuhi aturan.
“Jika masih ada yang melanggar, kami akan melakukan penertiban kembali,” tegas Erwin.
Ia menambahkan, pihaknya memastikan bahwa penertiban ini dilakukan secara bertahap dan persuasif, agar masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan dan ketertiban kota.
“Kami berharap dukungan penuh dari seluruh warga agar Kota Bima semakin nyaman, indah, dan bebas dari kesan kumuh,” tambahnya.
*Kahaba-01
