Kota Bima, Kahaba.- Dinas Sosial (Dinsos) baru-baru ini menemukan sebanyak 648 peserta yang memiliki kartu BPJS, tapi setelah diverifikasi faktual dan pengawasan, ternyata bukan warga Kota Bima.
Kepala Dinsos melalui Sekretaris Tamsil menyampaikan, temuan tersebut setelah tim teknis melakukan monitoring dan verifikasi faktual di lapangan, berdasarkan data awal yang dimiliki.
“Hasil kroscek, terdapat 648 kartu peserta BPJS yang bukan warga Kota Bima dan sebagian lainnya meninggal dunia,” ujarnya Rabu (7/9).
Tamsil menjelaskan, berdasarkan data dari total 648 jumlah kartu BPJS itu di antaranya, 488 peserta JKN PBI PBPU Pemda sharing APBD I dan ditambah 20 orang yang meninggal dunia, sehingga total 508 peserta. Kemudian melalui dana APBD murni terdapat 127 peserta BPJS dan terdapat 13 warga meninggal dunia, sehingga total 140 peserta.
“Jika disesuaikan dengan jumlah peserta 648, ditemukan nilai Rp 100 juta lebih total yang dibayarkan oleh pemerintah pada BPJS,” katanya.
Untuk menghindari kerugian tersebut kata Tamsil, Dinsos telah bersurat pada Dinsos Pemprov NTB dan BJPS Cabang Bima untuk segera menonaktifkan kartu peserta BPJS melalui sistem. Sehingga pemerintah daerah tidak perlu lagi membayar biaya BPJS yang bukan warga Kota Bima atau yang sudah meninggal dunia.
Sementara balasan dari Dinsos Provinsi NTB sambungnya, saat ini belum ada tanggapan, sehingga akan diupayakan koordinasi kembali. Kemudian dari BPJS Cabang Bima, pihaknya sudah mendapat balasan surat dan telah menonaktifkan 140 kartu BPJS seperti yang disampaikan.
“Guna memanfaatkan kembali jumlah kuota sebanyak jumlah dinonaktifkan tersebut, Dinsos telah mengusulkan kembali nama-nama baru sebagai pengganti,” tambahnya.
*Kahaba-04