Kota Bima, Kahaba.- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bima bersilaturahmi dengan Wali Kota Bima H A Rahman H Abidin, Kamis 3 Juli 2025. Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Wali Kota ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat arah pembinaan olahraga menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB tahun 2026.
Ketua KONI Kota Bima Alfian Indra Wirawan menyampaikan sejumlah poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Di antaranya, rencana penambahan cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan, penyebaran lokasi pelaksanaan Porprov di berbagai kabupaten/kota, serta kebutuhan mendesak penguatan sistem pembinaan atlet.
“Kami ingin mendorong agar masing-masing cabor memiliki bapak asuh, guna mendukung pengembangan dan pembinaan yang berkelanjutan. Termasuk dalam pengelolaan Gedung KONI dan pemberian bonus bagi atlet dan pelatih berprestasi,” ungkap Alfian.
Ia menegaskan, KONI menargetkan Kota Bima masuk tiga besar dalam Porprov 2026, meskipun harus bersaing dengan daerah kuat seperti Kota Mataram. Untuk mencapai target ambisius ini, diperlukan pemetaan cabor unggulan yang realistis dan berbasis potensi daerah.
“Kami akan petakan cabor-cabor unggulan agar pembinaan lebih fokus dan terarah,” tegasnya.
Wali Kota Bima, H A Rahman H Abidin menyambut baik semangat baru jajaran pengurus KONI. Sebagai mantan Ketua KONI Kota Bima periode 2014–2018, ia memahami tantangan pembinaan olahraga dan menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah strategis yang sedang disusun.
“Saya ingin cabor-cabor yang benar-benar punya potensi dipetakan dengan serius. Dengan strategi yang tepat, kita bisa masuk tiga besar,” kata Rahman.
Ia juga mendorong agar Kota Bima dapat menjadi tuan rumah untuk beberapa cabor yang memiliki sarana dan prasarana memadai. Hal itu dinilai dapat memberikan dampak ekonomi melalui multiplier effect, terutama dari sisi pariwisata.
“Event olahraga bisa menarik banyak orang datang ke Kota Bima. Ini peluang untuk mendongkrak perekonomian daerah,” tambahnya.
Namun, Wali Kota juga mengingatkan tentang keterbatasan anggaran daerah. Dari rencana awal pengalokasian Rp2 miliar untuk KONI, terjadi penyesuaian anggaran karena kondisi fiskal yang tidak ideal.
Meski begitu, ia berharap pengurus KONI tetap solid dan mampu mencari terobosan untuk menyukseskan target besar tersebut.
*Kahaba-01