Kabar Bima

Kalah Tanding Sepakbola, Warga Blokade Jalan

348
×

Kalah Tanding Sepakbola, Warga Blokade Jalan

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Hanya karena kalah pada pertandingan sepakbola, Warga Dusun Lara Desa Tambe Kecamatan Bolo, Rabu (11/11) sekitar pukul 08.00 Wita memblokade Jalan Lintas Sila-Sumbawa.

Warga saat blokir jalan. Foto: Erde
Warga saat blokir jalan. Foto: Erde

Warga kecewa dengan hasil pertandingan sepakbola yang digelar di Lapangan Fajar Desa Tambe beberapa hari lalu. Akibat aksi itu, akses lalulintas lumpuh total hampir satu jam.

Anas selaku koordinator Aliansi Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Lara memprotes dugaan konspirasi yang diduga dilakukan panitia dan wasit, saat pertandingan antar Klub Setan Merah (Dusun Lara) dan Fajar B (Dusun Tambe).

Pertandingan itu berakhir dengan kekalahan Klub Setan Merah karena keputusan wasit yang dianggap kontroversi.

“Gol yang sudah disahkan wasit justru dibatalkan, karena setelah itu hakim garis bilang offside. Harusnya keputusan pertama yang dipakai, karena keputusan wasit itu mutlak dan tidak bisa diganggu gugat,” ujarnya.

Ia mengaku, keputusan itu telah diprotes saat pertandingan, tetapi tidak diindahkan panitia dan wasit. Klub Setan Merah pun terpaksa pulang dengan kekalahan. Merasa pertandingan tak berjalan dengan fair, warga pendukung tim kesayangan menuntut agar pertandingan antar dua klub digelar ulang.

Warga saat blokir jalan. Foto: Erde
Warga saat blokir jalan. Foto: Erde

Sebagai ekspresi kekecewaan itu, warga memblokade jalan menggunakan tumpukan kayu, batu dan membakar ban bekas.

Imbas dari aksi itu, kendaraan yang melintas terlihat menumpuk hingga sekitar empat kilometer karena aksi blokade yang cukup lama. Kondisi itu diperparah karena tak satupun Aparat Kepolisian yang turun ke lokasi, sehingga warga secara leluasa menjalankan aksi mereka. Beberapa Personil Kepolisian Sektor setempat baru tiba di lokasi setelah antrian kendaraan mengular.

Setiba Kepolisian di lokasi, blokade jalan tak langsung dibuka. Warga bahkan sempat bersitegang dan nyaris baku pukul dengan aparat karena memaksa tetap melakukan blokade sebelum tuntutan mereka direspon.

Kepolisian pun tak tinggal diam dan berusaha membubar paksa aksi warga karena dinilai mengganggu ketertiban umum. Warga juga sempat ditanyakan surat ijin aksi yang disampaikan kepada Kepolisian.

Lantaran terlambat menunjukan surat ijin aksi, ketegangan warga dengan aparat kambali terjadi. Koordinator warga yang sedang berorasi hendak digelandang paksa ke Kantor Kepolisian untuk diamankan. Tindakan Kepolisian itu, spontan mengundang emosi warga.

Untungnya, ketegangan tidak meluas setelah terjalin komunikasi yang baik dan negosiasi antar kedua pihak. Kepolisian setempat berjanji akan menfasilitasi warga untuk bertemu dengan panitia pertandingan sepakbola dan Pengurus Persebi menyampaikan tuntutan tersebut.

*Erde