Bima, Kahaba.- Kondisi Aktivis Pro Demokrasi korban penganiayaan berat sekelompok massa di Desa Nisa, Kecamatan Woha Kabupaten Bima beberapa waktu lalu, Delian Lubis (28), makin membaik. Setelah hampir sepekan dirawat intensif di RSUP Mataram, kesehatan warga Desa Cenggu ini sudah menunjukkan perkembangan signifikan. Dia tidak separah ketika insiden naas itu terjadi, sudah bisa bergerak dan berbicara.
Dihubungi Kahaba melalui telepon seluler Jumat (16/08/13), Lubis mengaku, luka bacok di sekujur tubuhnya, seperti kepala dan jari telunjuk kiri yang putus, sudah dijahit. Meski begitu, sakit dan nyeri masih dirasakan Lubis. “Alhamdulillah kondisi saya sudah membaik, kawan,” ujarnya.
Ia pun mengaku, saat ini belum bisa pulang ke Bima. Dirinya harus menjalani proses pemulihan, baru diizinkan pulang oleh tim medis yang menanganinya. “Minta doa teman-teman seperjuangan untuk proses kesembuhan saya,” pintanya.
Lubis berharap, Polisi segera menangkap para pelaku pembacokan dirinya, termasuk aktor intelektual yang berperan di dalamnya, dan diberikan hukuman setimpal. “Saya ingin secepatnya pelaku ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” harapnya.
Lubis merupakan korban pengeroyokan yang memicu terjadinya perang antar Desa Cenggu dan Desa Nisa, Minggu (11/08/13). Insiden berdarah itu, nyaris membawa maut bagi Lubis karena mengalami pendarahan hebat akibat dibacok pada sekujur tubuhnya. Beruntung, nyawanya tertolong setelah cepat dilarikan ke rumah sakit menggunakan motor patroli Polisi.
Akibat insiden itu, Lubis mengalami putus jari telunjuk kiri dan ibu jari kiri yang hampir putus serta luka robek di bagian kepala dan badan. [BK]