Kota Bima, Kahaba.- Dua kakek hebat, Suroso (64) asal Kendal dan Hasan (75) dari Kota Semarang, tengah mewujudkan cita-cita keliling Asia Tenggara menggunakan sepeda ontel. Dua orang luar biasa ini memulai perjalanannya mulai 10 Februari 2017.
Tadi pagi, Senin (20/3) Suroso dan Hasan tiba di Kota Bima dan mampir di Kantor Walikota Bima. Dengan fisik yang sudah mulai letih dan berkeringat, dua kakek ini melangkah memasuki kantor berlantai dua tersebut. Hendak menemui Walikota Bima.
Disela – sela penantian menunggu waktu bertemu dengan orang nomor satu di Kota Bima itu, Suroso didampingi Hasan bercerita, dari tanggal 10 Februari 2017, hingga saat ini telah melalui beberapa wilayah seperti Sragen, Ngawi, Jombang, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan menyebrang Bali, Lombok dan pulau Sumbawa.
Agenda keliling Asia Tenggara ini dinamai ASEAN TOURING, yang dilakukan oleh Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KSTI). Rute yang dilalui dari Indonesia, Timor Leste, Malaysia, Singapore, Brunai Darusalam dan Thailand.
“Kenapa hanya enam negara, karena memiliki khas yang sama akan bahasa yakni memiliki bahasa Melayu,” ujarnya.
Diakui Suroso, tujuan keliling Asia Tenggara merupakan cita-cita sekaligus impian yang ingin dilakukan dimasa tua. Disepanjang jalan, mereka juga akan menikmati beragam keindahan, paranoma alam saat mengayuh sepeda tua.
Mereka pun mengakui keindahan alam Indonesia. Sejumlah wilayah yang dilewati, banyak tempat keindahan alam yang memukau. Sebagian lain belum disentuh juga sebagiannya telah ditata dengan begitu mempesona.
“Setiap tempat yang indah kami abadikan dengan foto bersama di tempat wisata, untuk dipromosikan ke negara lain,” katanya.
Kata Hasan, bersepeda selain menyehatkan jiwa dan raga, juga melatih kemandirian. Sekaligus mengajak masyarakat khusus pemuda, dapat memanfaatkan waktunya dengan menjaga kesehatan melalui olahraga.
Dituturkannya, tujuan lain tour tersebut untuk mensukseskan program kegiatan event sepeda tua se-dunia untuk pertama kali diselenggarakan.
“Kami ingin sekaligus mensukseskan event sepeda ontel se-dunia, yang direncaakan terselenggara di Bali pada tahun 2018 mendatang,” imbuhnya.
Hasan menambahkan, untuk mempermudah perjalanan keliling Asia Tenggara. Negara yang disinggah tentu memiliki akses bebas visa, guna menghindari banyaknya volume anggaran yang terpakai. Meskipun dana saat mulai tour, telah disiapkan oleh komunitas serta dukungan dana sendiri.
*Kahaba-04