Kota Bima, Kahaba.- Korban penganiayaan, Iwan alias Iron (22) yang diduga dilakukan kelompok Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Sekolah tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan (STKIP) Bima, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima.
Dugaan awal kejadian bermula dari anggota Mapala dan Gong 96 mendatangi pengurus BEM. Salah satu mahasiswa asal organisasi ekstra kampus itu, tiba-tiba membacok Iwan, saat ia sedang mengikuti rapat di sekretariat BEM.
Kahaba yang menelusuri ke RSUD Bima, Kamis, 4 Oktober 2012, menemukan Iwan dalam keadaan shock. Mahasiswa jurusan BK, semester sembilan ini, mengalami luka robek di kepala bagian atas dan jari manisnya terluka akibat sabetan.
Di rumah sakit, mahasiswa asal Desa Sangiang, Kecamatan Sape terlihat didampingi sejumlah rekan-rekan mahasiswanya. Ia belum melaporkan secara resmi kepada pihak yang berwajib atas penganiayaan yang menimpanya. Ditanya tentang kronologis kejadian, Iwan tak bisa menjawab. “Tunggu teman-teman dulu dari pengurus BEM,” jawabnya singkat.
Sekitar pukul 15.30 Wita, sore ini, kondisi STKIP sudah kembali normal, kendati suasana ketegangan masih terasa. Pihak Polres Bima Kota sudah menarik sebagian anggotanya di depan kampus STKIP Bima, di bilangan Kelurahan Mande, Kota Bima. [BS/BQ]