Kabupaten Bima, Kahaba.- Pantai Lariti menjadi salah satu spot wisata yang punya pesona. Pantai diujung timur Kabupaten Bima itu cukup dikenal karena keindahan alam yang dilengkapi dengan laut terbelah, seperti kisah Nabi Musa. (Baca. Lariti, Pantai Cantik Diujung Timur Bima)
Laut yang terbelah itu menghubungkan pantai Lariti dengan Gunung kecil ditengah laut seluas satu Hektar. Jalan berpasir dengan lebar sekitar tiga meter itu menjadi pesona tersendiri yang tidak ditemukan pada lokasi wisata lain.
Kondisi sekitar pantai Lariti sekarang mulai dipoles oleh sekelompok pemuda. Mereka yakni Lariti Community dan Kelompok Sadar Wisata Lariti. Berangkat dari rasa peduli untuk merawat dan melestarikan lokasi wisata itu, mereka sedikit-sedikit menggalang semangat agar menjaga dan menambah keindahan tempat dimaksud.
Seperti yang dilakukan hari ini, Selasa (14/3), dua komunitas itu mendirikan ayunan disekitar bibir pantai Lariti setinggi 4 meter. Dengan maksud, agar bisa menjadi daya tarik dan menambah jumlah pengunjung.
Ketua Lariti Community Ariansyah Sarbini kepada Kahaba.net mengatakan, pihaknya sengaja membangun ayunan tersebut karena saat ini ayunan di tempat pariwisata menjadi trend. Di Bima sendiri, sepengetahuannya belum ada yang mendirikan ayunan dilokasi pantai. Pantai Lariti pun menjadi tempat pertama yang ada di Bima.
“Dibeberapa lokasi wisata luar Bima sudah banyak. Salah satunya di Gili Trawangan. Keberadaan ayunan tersebut menambah pesona lokasi wisata tersebut,” katanya.
Diakui Ariansyah, ayunan itu dibangun setinggi 4 meter. Sementara kayu yang ditanam sekitar satu meter. Kondisinya jika posisi air pasang, maka ayunan itu akan terlihat setinggi satu meter lebih. Sementara air surut, tingginya sekitar 4 meter.
“Kita sengaja bangun pada malam hari, karena air laut sedang surut. Jadi memudahkan proses pendirian,” ujarnya.
Ariansyah berencana, ayunan akan dibangun lebih dari satu. Letaknya akan didirikan sekitar bibir pantai, tepat pada laut terbelah. Hanya saja hingga saat ini masih terkendala anggaran. Jika anggaran yang diajukan ke Dinas Pariwisata keluar, maka ayunan akan ditambah disekitar ayunan pertama.
Selain bangun ayunan sambung Ariansyah, Lariti Community dan Kelompok Sadar Wisata Lariti terus mengajak pengunjung agar sama – sama menjaga kebersihan dan keindahan. Setiap hari minggu, mereka dengan bekal pengeras suara menghimbau sekaligus mengajak pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan.
“Tidak hanya itu, setiap pekan juga kami memperindah dan melakukan penghijauan disekitar pantai Lariti. Karena menurut kami terlalu sayang jika pesona Lariti ini harus dikotori dengan sampah yang berserakan,” tuturnya.
Kondisinya sekarang, Lariti jauh lebih indah dibanding beberapa tahun lalu. Hanya saja ia berharap, pemerintah melalui dinas terkait maupun pemerintah desa lebih memperhatikan Lariti. Terutama akses jalannya yang hingga saat ini masih rusak.
“Baru sepertiga jalan yang sudah di aspal, sisanya belum. Kalau saja pemerintah bisa aspal jalur ini, kami yakin Lariti akan semakin ramai dan menjadi idola,” tambahnya.
*Kahaba-01