Kabar Bima

Mantan Wartawan Ini Akan Bertarung di Pileg 2019, Kenali Profil dan Visinya  

414
×

Mantan Wartawan Ini Akan Bertarung di Pileg 2019, Kenali Profil dan Visinya  

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Sejumlah Partai Politik (Parpol) di Kabupaten Bima mulai membuka pendaftaran untuk menjaring Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) 2019. Para figur dari berbagai latar belakang pun mulai mendaftar dan dipastikan akan meramaikan bursa pemilihan legislatif kali ini.

Mantan Wartawan Ini Akan Bertarung di Pileg 2019, Kenali Profil dan Visinya   - Kabar Harian Bima
Noval saat mendaftar di Partai Gerindra sebagai Calon Anggota DPRD Kabupaten Bima 2019. Foto: Istimewa

Tak ketinggalan, beberapa figur yang pernah bergelut di dunia jurnalistik di Bima juga mencoba peruntungan di panggung politik, dengan tujuan maupun visi masing-masing untuk berbuat lebih bagi daerah kelahiran.

Salah satu nama mantan Wartawan yang mengemuka dan telah mendaftarkan diri sebagai Caleg di salah satu parpol saat ini yakni Syafrudin JJ. Pemuda yang lebih dikenal dengan sapaan akrab Noval lahir di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi, 12 Desember 1984.

Noval mengawali karir sebagai wartawan profesional sejak tahun 2010 lalu, di media cetak mingguan terkemuka di Bima, yakni Koran Stabilitas. Pos liputannya adalah bagian hukum kriminal dan pemerintahan. Semasih menjadi wartawan, dikalangan teman-teman seprofesinya ia dikenal sangat produktif menulis berita.

Selama bertahun-tahun, Noval tak pernah berpindah pos liputan. Tak jarang, ia identik sebagai Wartawan Hukrim karena kesehariannya hanya berkutat dengan berita-berita terkait hukum, kriminal dan pemerintahan. Hal ini membuatnya cukup memahami tentang berbagai hal di tiga bidang ini.

Berkat pengalaman ini pula, Noval memperkuat relasinya dengan banyak tokoh-tokoh politik dan pejabat di lembaga yudikatif. Noval juga banyak menyuarakan jiwa kritiknya sebagai mantan aktivis yang pernah menempuh studi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar lewat tulisan.

Baginya, menjadi wartawan tak lantas menghilangkan jiwa kritik semasa mahasiswa. Justru melalui tulisan, setiap kritik yang disampaikan lebih elegan dan cepat direspon oleh para pengambil kebijakan. Melalui tulisan juga, ia bisa memotret setiap jengkal proses pembangunan dan penyimpangan yang terjadi.

Sekitar Tahun 2015, bapak 3 anak ini memutuskan untuk hengkang dari Koran Stabilitas dan memilih bergabung dengan Media Online Kabar Harian Bima (Kahaba.net). Selama bergabung di media online ternama di Bima ini, produktivitas Noval dalam menulis berita semakin tinggi karena dituntut untuk mengupdate informasi setiap saat.

Kini, pengalaman Noval selama menjadi wartawan dicurahkan ke panggung politik. Baginya, dunia politik dan jurnalistik merupakan dua hal yang saling beririsan. Hanya berbeda wadah dan kewenangan untuk menyuarakan perubahan. Namun, pada esensinya politik dan jurnalistik sama-sama merupakan pilar demokrasi dengan peran yang hampir sama.

Bersaing di pentas politik memang bukan hal mudah, tetapi semangat Noval untuk berjuang demi kemajuan daerah kelahiran sangat besar. Hal ini didasari belum meratanya kue pembangunan di Kabupaten Bima. Ia melihat, pembangunan masih terpusat di sebagian wilayah.

Sementara di Daerah Pemilihan III yang meliputi Kecamatan Donggo, Soromandi, Sanggar dan Tambora masih jauh tertinggal pada hampir semua sektor. Terlebih di Desa Sampungu, tanah kelahirannya masih minim pembangunan dan sulitnya akses pelayanan publik bagi masyarakat.

“Inilah yang mendorong saya untuk berjuang masuk di DPRD Kabupaten Bima dengan mendaftarkan diri di Partai Gerindra pada Kamis 12 April 2018 lalu. InsaAllah, kewenangan di Legislatif kalau digunakan dengan maksimal, tentu akan membantu kemajuan Dapil III,” kata dia.

Keputusannya untuk menjadi Caleg 2019 di Partai Gerindra diakui Noval sudah melalui pertimbangan matang. Semua sudah disampaikan kepada keluarga dan masyarakat, terutama di Desa Sampungu, Sai dan Kananta. Atas dukungan dari mereka, barulah ia berani mendaftarkan diri.

Maju sebagai Caleg menurutnya, bukan sekedar untuk gagah-gagahan, gengsi sosial atau hanya mencari popularitas. Sebab, banyak harapan dan amanah masyarakat disematkan di pundak untuk diperjuangkan serta direalisasikan ketika diamanahi tanggungjawab nanti di lembaga legislatif.

“Anggota DPRD adalah kepanjangan tangan masyarakat. Hanya bisa berhasil jika dipercaya masyarakat. Karena itu, pertanggungjawabannya juga kepada masyarakat ketika menjabat. Jadi jangan sekali-sekali mengkhianati masyarakat. Itu prinsip yang saya pegang teguh,” ujarnya.

Untuk itu Ia menambahkan, niat awal sebagai dasarnya untuk maju sebagai Caleg semata-semata untuk mengabdi kepada masyarakat. Sehingga setiap perjuangan yang dilakukan tak akan pernah jauh dengan masyarakat karena itulah sejatinya Anggota DPRD dipilih.

*Kahaba-03