Kota Bima, Kahaba.- Indonesia yang menjadi tuan rumah pada Asian Games kali ini membagi kegiatan pada 2 lokasi, yaitu Jakarta dan Palembang selama 10 hari (16 – 25 Agustus 2018). Tidak saja menyiapkan instrument dan kebutuhan pertandingan olah raga, namun juga menyiapkan Pameran Tingkat Asia yang diikuti pula oleh berbagai negara peserta Asian Games.
Kementerian Perindustrian, beberapa waktu yang lalu telah menyeleksi IKM dan UKM produktif yang dianggap layak untuk ikut dalam Pameran Produk Nusantara dalam Asian Games Expo. Salah satu yang lolos verifikasi nasional adalah IKM Babuju Mandiri dari Kota Bima – NTB, dari 12 IKM yang lolos verifikasi.
Babuju Mandiri melalui surat Kementerian Perindustrian diminta untuk menyiapkan Produk Kopi Tambora sebagai salah satu dari 16 kopi terbaik Indonesia, yang sudah mendapatkan Registrasi IG (Indentifikasi Geografis) dari Kementerian Perindustrian.
Babuju Mandiri yang langsung di handel CEO Babuju Mandiri, Julhaidin di Lokasi Asian Games Expo, Kompleks Dekranasda Sumsel menyatakan rasa bangga diundang untuk memamerkan Produk Kopi Tambora dan Handmade BABUJU MANDIRI di tingkat Asia.
“Ini sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi Babuju Mandiri mendapatkan undangan resmi untuk mengisi booth dan display Kementerian Perindustrian RI dengan Produk Kopi Tambora dan Handmade Babuju Mandiri,” ungkapnya saat menyampaikan rilis kepada media ini, Kamis (16/8).
Untuk hadir di kegiatan yang bergengsi ini, kata lelaki gondrong yang juga akrab disapa Rangga Babuju itu, Babuju Mandiri hanya mendapat bantuan transportasi dan akomodasi dari Dinas Koperindag Kota Bima.
“Bantuan dari Kota Bima hanya untuk transportasi dan akomodasi untuk 1 orang saja selama kegiatan berlangsung. Sementara 2 anggota lainnya murni dari dana pribadi,” katanya.
Sehingga produk dari Bima khususnya dan NTB pada umumnya tidak maksimal bisa diboyong ke Lokasi Asian Games Expo kali ini. Padahal dikasih display dan booth yang lebih dari cukup untuk dipamerkan selama 10 hari.
“Pemerintah daerah kita belum benar-benar serius mempromosikan produk lokal daerah ke kanca Nasional dan Internasional. Sehingga tak heran bila Produk Handmade lokal kita tidak mampu menembus pangsa pasar nasional, meski kualitas sangat layak. Karena siapa yang kenal?” tutur aktifis pemberdayaan ekonomi masyarakat ini dengan perasaan kecewa.
Menurut dia, pemerintah provinsi selaku fasilitator pun tidak dapat berbuat banyak. Selain karena bencana gempa yang melanda berturut-turut selama 2 pekan di Lombok, juga karena kegiatan ini murni adalah kepentingan IKM dan UKM daerah.
Asian Games ke 18, Jakarta Palembang yang berlangsung selama 10 hari (16 – 25 agustus 2018) adalah momentum bergengsi dunia olah raga negara-negara Asia. Setidaknya ada 59 negara yang mengirimkan delegasi atau kontingennya. Cabang olah raga yang dipertandingkan pada Asian Games ke 18 ini berjumlah 42 cabang. Diikuti oleh 16.428 Peserta dan Official.
“Sebuah peluang yang tidak boleh dianggap remeh sebenarnya sebagai momentum memperkenalkan produk dan potensi Bima khususnya maupun NTB pada umumnya, di era ekonomi kreatif saat ini,” tambahnya.
*Kahaba-01