Oleh: Ilham A. Rasul*
Optimisme partai Golkar untuk memenangkan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta pemilihan Legislatif pusat maupun daerah yang diselenggarakan Tahun 2024 memiliki landasan historis maupun faktual. Secara historis partai Golkar dalam skala nasional pernah menorehkan sukses story sebagai pemenang pemilu pada Tahun 2004. Pada pemilu Tahun 2019, partai Golkar masuk dalam daftar tiga besar pemenang pemilu dalam skala nasional.
Secara faktual partai Golkar melalui peranan Ketua Umum H. Airlangga Hartarto, telah meletakkan peristiwa penting dengan membentuk Koalisi Indonesia Bangkit (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN), bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Langkah ini ditempuh oleh Ketua Umum Partai Golkar dalam rangka menekan menguatnya politik identitas yang juga berarti menguatkan soliditas persatuan nasional.
Pada sisi yang lain, peranan Ketua Umum Golkar H. Airlangga Hartarto dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menko Perekonomian berhasil dengan gemilang menyelesaikan tugas mengendalikan laju covid-19 dan mengendalikan inflasi dalam negeri untuk stabilitas ekonomi nasional. Kesuksesan Ketua Umum Partai Golkar dalam menjalankan tugas-tugas tersebut bersama tim yang dibentuk Presiden Jokowi, mengantarkan H. Airlangga Hartarto Menko Perekonomian menerima penghargaan 37th Anniversary Global Award Function for Outstanding Contribution to National Economic Recovery dari Priyadarshni Academy, sebuah organisasi non-profit asal India pada Tahun 2021.
Pada pelaksanaan G-20 yang berlangsung di Nusa Dua Bali beberapa bulan yang lalu, H. Airlangga Hartarto juga mengambil peran menjembatani pertemuan Presiden AS Biden dan Presiden RRC Xi Jinping yang sebelumnya renggang akibat ketegangan yang dipicu oleh persaingan dagang. Konfidensi H. Airlangga Hartarto Menko Perekomian mempertemukan Presiden AS dan Presiden RRC tersebut erat kaitan dengan kemampuan teknokratik H. Airlangga hartarto dalam memahami dinamika geo-politik internasional dan perkembangan ekonomi internasional. Sederet capaian gemilang H. Airlangga hartarto sebagai Menko Ekonomi mendapat apresiasi dan pujian Doktor Politik ST. Zohra peneliti BRIN dan apresiasi dari Adi Prayitno Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia.
Peranan Kader Untuk Mewujudkan agenda Partai Golkar
Kenyataan aktual peran yang dilakoni Ketua Umum partai Golkar maupun kenyataan historis partai Golkar sebagai pemenang pemilu Tahun 2004 adalah modal bagi partai golkar dalam menentukan arah politik negara dan kebijakan politik negara pasca 2024.
Kader partai golkar harus mengambil peran penting pada setiap ruang dan momentum untuk terus mencahayai setiap kegelapan yang muncul. Sumber pencahayaan yang dibawa oleh kader Golkar dalam memberikan warna positif pada kehidupan bangsa, negara, dan masyarakat, basisnya pada menjiwai pentingnya pendidikan, menyelami hakikat pendidikan, mengaktualisasi marwah pendidikan, serta mengakselerasi pembangunan pendidikan.
Negara telah memutuskan kebijakan politik pemihakan pada pembangunan sektor pendidikan dengan mendistribusi 20 % alokasi APBN. Kebijakan politik anggaran yang berpihak pada sektor pendidikan punya korelasi langsung dengan keberadaan partai politik sebagai institusi yang mendistribusi kepemimpinan melalui otoritas wakil rakyat yang merepresentasikan keterwakilan partai politik di parlemen. Permasalahan yang kerap timbul di kemudian adalah penyimpangan pengelolaan dana pendidikan yang berdampak pada stagnasi pembangunan infrastruktur pendidikan formal. Itu sebabnya peran pengawasan kader partai yang di lembaga Legislatif menjadi penting. Partai bisa memonitoring setiap saat atas kinerja kader yang berada di legislatif.
Partai Golkar sebagai salah satu sumber mesin pencetak pemimpin membutuhkan format baru untuk memberikan penilaian yang jernih, objektif, rasional dalam mengusung kader yang kelak menjadi corong partai di parlemen. Keberadaan kader partai di parlemen adalah cerminan partai. Produktivitas kader partai di parlemen menentukan kelangsungan pembangunan bangsa, negara, dan masyarakat. Dengan demikian, kekuatan ide kader partai menentukan mutu pembicaraan dan proses dialektika parlemen dalam membicarakan, membahas, serta merumuskan kebijakan politik bersama eksekutif yang langsung menjawab persoalan masyarakat.
Kader partai yang diarahkan untuk mengisi sektor pemerintahan seyogyanya memiliki integritas moral yang memadai, akuntabilitas pengetahuan yang teruji, serta rekam jejak positif yang pernah diwariskan. Dengan begitu, narwah partai, wibawa partai, cita dan tujuan partai lekat dengan diri kader. Tren zaman yang sarat dengan kompetisi ilmu pengetahuan dan pemanfaatan kemajuan teknologi mutakhir mengharuskan partai politik melakukan reposisi epistemologi khususnya pada tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Dalam upaya mengantarkan partai Golkar sebagai partai pemenang dalam Pilpres maupun pemilu Legislatif yang berlangsung Tahun 2024 yang akan datang, semua pimpinan partai Golkar di tingkat daerah harus melakukan gerakan bersama secara serentak dengan seluruh kader untuk mengusung isu-isu krusial yang menjadi keluh kesah masyarakat. Untuk level Provinsi NTB, permasalah pendidikan, kesehatan, pertanian, adalah isu yang sangat relevan untuk diinventarisir sebagai agenda perjuangan partai Golkar.
Sekian isu penting tersebut tidak sekedar nilai tawar kepada masyarakat untuk mendulang suara, tetapi juga secara riil harus menjadi pembahasan yang serius di dalam parlemen bersama eksekutif. Produk yang dihasilkan pada sejumlah isu krusial yang telah diidentifikasi tadi adalah bentuk tunai janji pada masyarakat. Pada titik itulah integritas dan akuntabilitas kader partai yang didistribusi pada sektor pemerintahan senantiasa lekat dalam urat nadi manusia dan masyarakat.
Konsolidasi partai, soliditas partai, hanyalah strategi merapikan rumah tinggal yang bernama partai politik. Tetapi isi rumah partai politik harus diperoleh oleh semua kader melalui gerakan dan perjuangan dengan berkiblat pada platfom partai sebagai titik pijak yang mengarahkan tiba pada titik tuju. Dan proses perjuangan politik kodratnya mengisi kekuasaan untuk dipergunakan dengan benar bagi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
*Pengurus DPD 1 Partai Golkar NTB