Kota Bima, Kahaba.- Program pencanangan pohon dengan teman ”Satu Pohon Sejuta Manfaat” yang digelar Pemerintah Kota Bima bersama Dirjen Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bersama musisi legendaris Indonesia Iwan Fals, di Dana Traha beberapa waktu lalu dinilai salah sasaran. (Baca. Pemkot Bima Gelar Pencanangan Tanam Pohon di Dana Traha)
Pasalnya, pencanangan pohon sudah seringkali dilakukan di Dana Traha, namun tak pernah ada hasil yang baik, tanaman pun tak tumbuh seperti yang diharapkan. “Pencanangan itu mestinya di wilayah Timur, bukan di Dana Traha,” sorot Anggota DPRD Kota Bima, Nazamudin.
Menurut pria asal Kelurahan Kodo itu, sumber mata air yang menjadi andalan daerah Kota Bima itu berada di wilayah Timur. Mestinya, Pemerintah melakukan pencanangan penanam pohon untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan alam, tidak selalu di sebelah barat Kota Bima.
“Pencanangan pohon di Dana Traha jelas salah sasaran, karena sumber air tidak ada di wilayah barat. Pencanangan di wilayah timur, tentu akan menjaga sejumlah titik mata air,” ucapnya.
Sementara selama ini, kata dia, di wilayah Timur acapkali dijadikan lahan ekspoitasi, seperti tambang marmer di Oi Fo’o, Spam di Dodu, sumber air PDAM yang ada di Nungga dan Lelamase yang juga tidak memberi manfaat untuk masyarakat sekitar.
“Perhatikan eksploitasi itu, namun tidak ada upaya Pemerintah Kota Bima melakukan revitalisasi. Kita tidak pernah berpikir bagaimana memelihara kelestariannya, hanya terus dieksploitasi,” ungkapnya.
Dampak dari tidak adanya pelestarian tersebut, sambungnya kini sudah dirasakan warga Kecamatan Rasanae Timur. Padahal daerah tersebut kaya akan sumber air, justeru hari ini mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih. “Warga di Timur Kota Bima sekarang susah dapat air mas. Padahal warga kami di timur yang tinggal di sumber mata air, namun dieksploitasi,” sesalnya.
Duta PKPI itu pun meminta kepada Pemerintah Kota Bima untuk mengatur dan menjaga keseimbangan alam di wilayah Timur, tidak hanya dibarat. Agar sumber mata air terjaga dengan baik dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Jangan sampai kami di wilayah Timur semakin menderita saja. Alam di timur terus dieksploitasi tapi tidak memikirkan wilayah sekitar. Kita khawatir, beberapa tahun kedepan, sumber air yang ada punah,” tambahnya.
Kepala Dinas Kehutanan Kota Bima, Ir. Abdurrahman Iba menjelaskan, Tahun ini Pemerintah Kota Bima mulai melakukan menanam, dimulai dari daerah tangkapan air hujan di kawasan Maria dan Donggo Wawo sampai ke muara, yakni menanam mangrove di laut. Penanaman juga dilakukan dalam kawasan hutan milik negara maupun masyarakat.
“Tidak benar Pemerintah tidak melakukan revilatisasi terhadap kondisi hutan di wilayah Timur. Tahun ini program itu kita mulai, bahkan sampai ke laut,” jelasnya.
Ia beralasan, pencanangannya dilakukan di Dana Traha, agar gebiar dan efek programnya tinggi. Karena kegiatan tersebut juga menadatangkan Dirjen Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bersama musisi legendaris Indonesia Iwan Fals. Pencanangan itu juga dimaksudkan, sebagai bentuk sosialisasi agar Pemerintah Pusat juga semakin peduli terhadap program Pemerintah Kota Bima.
“Kenapa pencanangan dilakukan sebelum musim hujan, agar masyarakat bisa siap siap lebih awal dan mau melibatkan diri untuk melakukan penanaman. Ibarat pribahasa, sedia payung sebelum hujan,” tuturnya.
Abdurrahman menambahkan, tidak ada yang sia – sia dan salah sasaran yang dilakukan pada Pencanangan di Dana Traha. Karena penanaman melibatkan seluruh elemen masyarakat juga akan dilakukan pada musim hujan Desember Tahun ini.
*Bin