Kabar Kota Bima

Penyebaran Covid Meluas, Jubir Tim Gugus Kota Bima tidak Berfungsi

341
×

Penyebaran Covid Meluas, Jubir Tim Gugus Kota Bima tidak Berfungsi

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Jika sebelumnya juru bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bima diamanatkan ke Kabag Prokopim Setda Kota Bima. Akses informasi untuk mengetahui perkembangan penyebaran Covid-19 pun tidak sulit diperoleh.

Penyebaran Covid Meluas, Jubir Tim Gugus Kota Bima tidak Berfungsi - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Tapi semenjak kewenangan tersebut dialihkan ke Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Kota Bima, tidak banyak yang bisa diketahui soal perkembangan penanganan Pandemi berbahaya tersebut.

Penyebaran Covid Meluas, Jubir Tim Gugus Kota Bima tidak Berfungsi - Kabar Harian Bima

Perlu diketahui, beberapa pekan terakhir kabar duka hampir terdengar setiap hari di Kota Bima. Bahkan jumlah warga yang meninggal dunia lebih dari satu orang dalam satu kelurahan. Lalu lintas status ucapan belasungkawa pun diunggah netizen Kota Bima.

Jumlah kematian ini tentu melahirkan beragam pertanyaan. Termasuk, apakah karena terpapar Covid-19. Sementara dari pemerintah melalui Tim Gugus sendiri kurang mengupdate terkait informasi dimaksud. Termasuk sudah berapa yang terpapar, sembuh, jumlah kematian dan kesembuhan.

Terkini, krisis oksigen melanda Kota Bima. Warga yang keluarga dan kerabatnya sakit mengakui begitu kesulitan mendapatkan oksigen. Terkonfirmasi di RSUD Kota Bima, ketersediaannya kosong. Lantas dimana anggaran Rp 34 Miliar untuk penanganan Covid-19 di Kota Bima tersebut.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bima yang juga Kepala Dinas Kominfotik H Sukri yang ditanyakan sekelumit uraian di atas lebih banyak menjawab tidak tahu.

Kata dia, data-data soal perkembangan Covid-19 di Kota Bima hanya secara umum dan lebih banyak dikeluarkan tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB.

“Iya secara umum saja di Provinsi,” katanya saat disambangi media ini di kantornya, Rabu (28/7).

Disinggung soal anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 34 miliar, kemudian soal krisis oksigen di Kota Bima untuk merawat pasien terpapar? Sukri juga mengaku tidak mengetahuinya.

*Kahaba-01