Kabar Kota Bima

Peran Strategis INBIS untuk Membangun Ekosistem Bisnis

664
×

Peran Strategis INBIS untuk Membangun Ekosistem Bisnis

Sebarkan artikel ini
Peran Strategis INBIS untuk Membangun Ekosistem Bisnis - Kabar Harian Bima
Dosen STIE Bima Ismunandar saat menyampaikan orasi ilmiah pada acara wisuda. Foto: Bin

Kota Bima, Kahaba.- Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima Ismunandar berkesempatan menyampaikan orasi ilmiah dengan tema Membangun Ekosistem Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pada Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana Ekonomi angkatan XIX Tahun 2022, Kamis (8/9).

Mengawali orasinya, ia mengungkapkan saat ini UMKM di Indonesia seringkali menjadi sorotan dalam pembicaraan mengenai perkembangan ekonomi. Pasalnya, sebagian besar pelaku usaha di Indonesia merupakan pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah. Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya.

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, saat ini pelaku UMKM di Tanah Air mencapai angka 65 juta. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah seiring dengan kemajuan teknologi dan potensi sumber daya manusia yang semakin berkembang.

Tingginya pertumbuhan UMKM memberikan angin segar bagi perekonomian di Indonesia, salah satunya dengan berhasil membuka banyak lapangan kerja baru. Namun bukan berarti pertumbuhan pesat tersebut lepas dari permasalahan. Berbagai permasalahan UMKM yang ada justru membuatnya kalah bersaing, jalan di tempat, hingga gulung tikar atau mengalami kebangkrutan.

“Begitupun fenomena UMKM yang terjadi di sekitar kita sekarang. Menjamurnya UMKM diberbagai bidang bukan menjadi pencapaian yang membanggakan, malah menjadi masalah baru ketika banyak para pelaku UMKM ini tidak menjalankan bisnisnya dengan baik,” jelasnya.

Kata dia, masalah terbesar kegagalan UMKM biasanya mengenai dana, namun terdapat alasan lain terkait dengan kegagalan UMKM yaitu kurangnya keterampilan manajemen, sedikitnya penggunaan teknologi, strategi pemasaran yang belum optimal, kurangnya keterampilan teknis bisnis dan tidak terbentuknya ekosistem bisnis yang baik.

Peran Strategis INBIS untuk Membangun Ekosistem Bisnis - Kabar Harian Bima
Prosesi wiuda STIE Bima Tahun 2022. Foto: Bin

Sedikitnya penggunaan teknologi disebabkan karena pelaku UMKM malah menganggap teknologi menyulitkan kegiatan operasional mereka sedangkan kurangnya keterampilan teknis bisnis disebabkan mayoritas pelaku UMKM tidak memikirkan visi dan misi perusahaan mereka asalkan mereka dapat keuntungan.

“Sementara itu, ekosistem bisnis yang kurang baik juga menjadi masalah yang sangat signifikan. Para pelaku UMKM seakan berjalan sendiri dan tidak memperoleh dukungan dari pihak lain,” ungkapnya.

Ekosistem bisnis merupakan jaringan organisasi diantaranya pemasok, distributor, pelanggan, pesaing, lembaga pemerintah, dan sebagainya yang terlibat dalam penyampaian produk atau layanan tertentu melalui persaingan dan kerja sama. Ekosistem bisnis ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana komunitas ekonomi itu bekerja. ekosistem bisnis bukan hanya kumpulan pelaku bisnis, tetapi sistem sosial yang komplek.

Dengan adanya ekosistem ini, akan menjadi solusi terhadap bagaimana meningkatkan kinerja bisnis. Pihak-pihak ini dapat saling melengkapi dengan cara yang berbeda untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar, atau menemukan peluang baru untuk mencapai target atau pasar yang lebih besar. Semua kombinasi ini membangun apa yang disebut dengan ekosistem bisnis.

Pembinaan dan pengembangan UMKM selama ini disinyalir belum optimal, dan mereka membutuhkan bantuan agar mampu tumbuh dan bersaing. Pihak yang dianggap mampu memberikan bantuan untuk pengembangan UMKM tersebut yaitu intellectuals, government dan business atau yang kita kenal dengan istilah Triple Helix.

Kolaborasi dari tiga aktor Triple Helix ini dianggap mampu meningkatkan kreativitas, ide dan skill para pelaku UMKM di Indonesia khususnya di Kota Bima. Kolaborasi yang baik dari ketiga aktor triple helix ini diharapkan tercipta sinergi yang menguntungkan dan seimbang, dan masing-masing dapat memainkan perannya secara optimal demi mewujudkan industri kreatif yang tangguh, berkelanjutan dan memiliki daya saing.

Pihak akademisi dan ahli mewakili intelektual dapat memberikan ilmu pengetahuan dan seminarseminar tentang manajemen usaha/bisnis baik dari segi pengelolaan keuangan, pemasaran, sumber daya manusia serta manajemen operasional, dengan begitu para pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya akan lebih terarah.

Peran Strategis INBIS untuk Membangun Ekosistem Bisnis - Kabar Harian Bima
Suasana wisuda STIE Bima. Foto: Bin

Dari pihak pemerintah, dapat memberikan bantuan dan juga pelatihan terkait dengan usaha yang dijalankan oleh para pelaku UMKM. Sementara itu, para pebisnis merupakan contoh nyata yang sudah berkecimpung dalam dunia usaha, sehingga dapat diperoleh tips dan trik dalam menjalankan usaha dengan baik.

“Di samping itu, masih ada pihak-pihak lain yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan pelaku UMKM khususnya di Kota Bima kita tercinta,” ujarnya.

Ismunandar memaparkan, ekosistem bisnis yang sukses merupakan magnet yang dapat menarik tidak hanya investor namun juga individu berbakat dari kalangan manapun. Tidak hanya menarik namun juga dapat mempertahankan dan mengembangkan individu-individu berbakat tersebut. Ekosistem yang kuat juga cenderung memiliki hubungan substansial antara sekolah, universitas, dan sektor swasta sehingga penawaran dan permintaan bakat dapat dipertemukan secara efisien.

Ekosistem bisnis ini membutuhkan keragaman untuk dapat benar-benar berkembang. Semua lembaga inkubator di dunia tidak akan menghasilkan sesuatu yang berharga tanpa orang-orang berbakat yang datang dari komunitas yang heterogen.

“Karena itulah kita membutuhkan budaya kerja yang memungkinkan komunitas yang heterogen dari berbagai industri dan gagasan yang berbeda. Ekosistem bisnis akan melahirkan perusahaan-perusahaan yang inovatif yang akan terus memacu daya produktivitas pelaku UMKM. Mereka melihat bahwa kesempatan adalah sebuah proses untuk memenangkan persaingan bisnis yang begitu ketat, mereka akan terus melakukan perbaikan kinerja organisasi perusahaan, tanpa ini mereka hanya menunggu “kematian” dari usaha yang dijalankan,” urainya.

Kunci sukses dalam membangun ekosistem bisnis akan terwujud sambungnya, jika semua pemegang kepentingan berpotensi menciptakan manfaat lebih dari kemitraan daripada jika mereka bekerja sendiri. Kemudian adanya imbal hasil yang adil dan memuaskan antara pemegang kepentingan. Di dunia bisnis, selain dari pada kualitas produk, mitra bisnis di dalam ekosistem menjadi bagian yang paling penting. Ekosistem yang besar dan kuat menjadi hal yang lebih penting daripada sekedar komponen barang secara individual. Suatu ekosistem di dalam lingkungan bisnis akan saling menguntungkan semua pihak, mulai dari vendor sampai customernya.

Banyaknya para pelaku UMKM di sekitar kita saat ini atas dasar hanya mencoba dan mengikuti trend yang berkembang, disamping itu mereka hanya mengincar keuntungan sesaat. Padahal ketika akan membangun suatu bisnis, membutuhkan pemikiran yang matang, memiliki pengalaman bisnis dan memiliki mental yang kuat. Pebisnis selalu bersahabat dengan risiko, mencari ide dalam menemukan solusi dari sebuah permasalahan.

Peran Strategis INBIS untuk Membangun Ekosistem Bisnis - Kabar Harian Bima
Mahasiswa dan mahasiswi STIE Bima yang diwisuda. Foto: Bin

Kota Bima saat ini, memiliki ribuan UMKM yang telah tersebar di berbagai tempat. Persaingan, selalu menghantui para pelaku bisnis. Hal ini akan sulit untuk para pemula, jika tidak memiliki ilmu yang kuat akan bisnis. Banyak UMKM baru yang gagal dalam perkembangannya, karena perencanaan bisnis yang salah, serta tidak mampu untuk bersaing dengan pesaing pasar lainnya dan minim dana. Oleh karena itu, perlu adanya wadah seperti di kota-kota besar lainnya yang memiliki UMKM yang maju dan memiliki jiwa entrepreneur sejati yang mereka sebut sebagai “Inkubator Bisnis”.

Tujuan utama dari inkubasi bisnis adalah membangun dan mempercepat pertumbuhan suatu ide usaha untuk meraih kesuksesan secara mandiri. Secara fisik, inkubator bisnis berarti ruang dan fasilitas untuk proses inkubasi bisnis atau mewadahinya. Inkubator bisnis memberikan pengusaha sebuah lingkungan yang mendukung tahap awal pengembangan perusahaan.

“Lingkungan ini diharapkan dapat membantu dan mengurangi biaya peluncuran perusahaan serta meningkatkan kepercayaan dan kapasitas pengusaha itu sendiri,” tuturnya.

Secara definitif, inkubator bisnis menerima pengusaha ke dalam sebuah lingkungan tempat inkubasi bisnis lewat kesepakatan tertentu seperti capaian pendapatan penjualan atau profitabilitas. Selain itu, inkubator bisnis juga diposisikan sebagai kendaraan bagi para perintis usaha untuk mendorong penciptaan dan pertumbuhan perusahaan yang inovatif.

Secara umum, inkubator bisnis dapat diartikan sebagai tempat di mana pengusaha rintisan dapat memelihara dan mengembangkan wirausaha mereka untuk bertahan hidup dan tumbuh selama periode awal bisnis dibangun. Program inkubasi dalam inkubator bisnis menyediakan layanan dukungan bisnis dan sumber daya yang disesuaikan untuk para pengusaha rintisan ini.

“Setelah memiliki sedikit gambaran mengenai inkubator bisnis tentu saja dua pertanyaan ini akan menghantui pikiran kita, apakah kota ini memerlukan inkubator bisnis? dan mengapa kota ini memerlukan inkubator bisnis. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu mengetahui bahwa suatu studi di Amerika telah menunjukkan bahwa 87 persen bisnis startup dapat bertahan dengan baik setelah melalui program inkubasi atau pembinaan,” terangnya.

Peran Strategis INBIS untuk Membangun Ekosistem Bisnis - Kabar Harian Bima
Kepala LLDIKTI Bali NTB I Gusti Bagus Lanang Eratodi saat menyampaikan sambutan pada acara wisuda STIE Bima. Foto: Bin

Pihak inkubator bisnis umumnya memiliki serangkaian program yang secara khusus diberikan dengan harapan hal tersebut dapat menambah wawasan para pelaku UMKM yang berdampak pada percepatan laju pengembangan bisnis. Tak hanya itu, inkubator bisnis juga memberikan dukungan kemitraan atau pembinaan elemen bisnis yang bertujuan untuk mewujudkan perusahaan yang tak hanya mampu menghasilkan keuntungan (profitable) melainkan juga manajemen yang baik sehingga mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan di pasar bahkan berkontribusi terhadap masyarakat.

Selain hal-hal yang bersifat teknis, program inkubator bisnis sering kali juga mempertemukan pelaku UMKM baru dengan berbagai koneksi, seperti investor, pemerintah, koalisi pembangunan ekonomi, maupun investor lain yang mampu memberikan cukup modal untuk membantu mengembangkan bisnis.

Inkubator bisnis memiliki beberapa fungsi utama yang dapat mempermudah para pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya, diantaranya : 1. Memberikan akses pengetahuan dan bantuan permodalan. 2. Memperluas jaringan bisnis usaha rintisan. 3. Pengembangan strategi pemasaran. 4. Mentoring dan pelatihan bisnis dari pakar. 5. Pengenalan etika bisnis. 6. Pengelolaan manajemen investasi. 7. Informasi bisnis secara umum.

Pada hari ini diwisuda para mahasiswa yang diharapkan akan menjadi entrepreneurentrepreneur sejati, yang mampu menggerakkan sektor-sektor ekonomi secara riil dan mandiri. Oleh sebab itu, perlu adanya kerjasama antara berbagai pihak yang berkepentingan, baik antara lembaga pendidikan (kampus), perusahaan (baik BUMN maupun swasta, serta koperasi), lembaga-lembaga terkait di pemerintahan, lembaga-lembaga permodalan, para pebisnis, dan di atas semua itu ada suatu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk membentuk ekosistem bisnis yang baik di Kota Bima.

STIE Bima dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan banyak rangkaian kegiatan dalam membentuk ekosistem bisnis di lingkungan Perguruan Tinggi. Dimulai dengan membentuk komunitas-komunitas bisnis dikalangan mahasiswa, alumni, para dosen serta mitra yang telah bekerjasama dengan STIE Bima. Disamping itu, hadirnya inkubator bisnis di kampus ini memberikan semangat kepada mahasiswa untuk lebih berkreasi dan inovatif. Puluhan produk tercipta tiap tahun yang dibuat oleh mahasiswa dan melewati tahapan inkubasi di inkubator bisnis. Namun, tidak sedikit mahasiswa yang tidak dapat meneruskan usaha tersebut karena kurangnya dukungan dari pihak-pihak lain seperti pemerintah, pengusaha dan stakeholder lainnya.

“Besar harapan kami, ekosistem bisnis ini pun bisa terealisasi di kalangan para pelaku UMKM yang berada di Kota dan Kabupaten Bima. Dengan begitu, akan lahir para entrepreneur muda yang mandiri dan memiliki ilmu serta keahlian di bidang usahanya masing-masing. Dan akhirnya, akan membawa dampak positif terhadap pengembangan UMKM di kota Bima kita tercinta,” pungkasnya.

*Kahaba-01