Kabar Kota Bima

Putra Bima Didid Haryadi Jadi Penyaji Panel dalam Konferensi AAS-in Asia 2025 di Nepal

21
×

Putra Bima Didid Haryadi Jadi Penyaji Panel dalam Konferensi AAS-in Asia 2025 di Nepal

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kegiatan konferensi tahunan Association for Asian Studies (AAS) in Asia pada tahun 2025 mengusung tema ‘Reframing Global Asias’: Margins, Modernities, Mobilities. Sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 2014, konferensi AAS-in Asia menjadi wadah untuk diseminasi riset-riset akademik para cendekiawan dari seluruh dunia.

Didid Haryadi saat menghadiri Konferensi AAS-in Asia 2025 di Nepal. Foto: Ist

AAS didirikan pada tahun 1941 dan merupakan lembaga asosiasi profesional nirlaba, non-politik, dan ilmiah yang terbuka bagi semua orang yang tertarik dengan studi tentang Asia.

Dalam gelaran ke-10nya di Kathmandu, Nepal, institusi yang menjadi panitia lokalnya adalah Social Science Baha menerima lebih dari 1.150 yang mendaftar sebagai peserta, lebih dari 700 institusi akademik dan berasal dari 40 negara. Setelah melalui proses seleksi yang sangat ketat, hanya 230 sesi panel yang diterima dan layak dilaksanakan secara terbuka.

Salah satu peserta dalam konferensi AAS-in Asia 2025 adalah Didid Haryadi yang merupakan dosen di departemen sosiologi Fisipsekaligus peneliti SDGs Center Universitas Brawijaya.

Didid menjadi penyaji makalah dalam sesi panel ‘Climate Change, Urban Political Ecology and Transboundary Environmental Issues in Southeast Asia’.

Didid menyampaikan makalah hasil risetnya dua tahun lalu yang disponsori oleh Seajunction, lembaga riset independent dari Bangkok, Thailand dengan judul ‘Climate Change, Urban Space, and Citizen Science: Building Community Resilience in Batu, Indonesia’.

Selama proses persiapan sejak akhir tahun 2024, Didid mengisi sesi panel dengan tema utama terkait perubahan lanskap lingkungan di kawasan Asia Tenggara bersama empat orang koleganya yang berasal dari Austria, Laos, Myanmar, dan Thailand yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2025.

Konferensi ini menjadi salah satu wadah untuk membangun jejaring intelektual global sekaligus membincangkan isu-isu perubahan sosial di wilayah Asia, salah satunya adalah tema lingkungan dan perubahan iklim.

Selain itu, para peserta yang hadir dalam konferensi ini dapat saling menjajaki peluang kerja-kerja akademik yang sifatnya kolaboratif dan diharapkan mampu berkontribusi kepada kebutuhan publik melalui desain dan intervensi kebijakan serta untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

*Kahaba-01