Kota Bima, Kahaba.- DPRD Kota Bima menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait kelangkaan dan mahalnya harga gas elpiji 3 kilogram, Senin 8 September 2025.
Rapat yang dipimpin langsung Ketua DPRD Kota Bima Syamsurih ini turut menghadirkan Kapolres Bima Kota, perwakilan Pertamina, distributor elpiji, pejabat OPD terkait, serta perwakilan mahasiswa yang sebelumnya menggelar aksi demonstrasi menuntut solusi atas persoalan tersebut.
Syamsurih menyampaikan, RDP ini digelar untuk menindaklanjuti keluhan mahasiswa dan masyarakat soal langkanya gas elpiji 3 kg serta harga yang jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Dirinya pun meminta kepada peserta RDP agar menyampaikan semua di ruang rapat ini agar bisa ditindaklanjuti dan melahirkan solusi.
Perwakilan mahasiswa, Imam Nasrullah, menegaskan kelangkaan gas dan tingginya harga sudah berulang kali terjadi tanpa ada langkah tegas dari pemerintah.
Mereka menuntut adanya kebijakan nyata baik dari legislatif maupun eksekutif agar masalah ini segera diselesaikan.
Sementara itu, perwakilan Pertamina menjelaskan pola distribusi gas elpiji 3 kg dilakukan melalui SPBE, lalu disalurkan oleh dua agen resmi yakni Bima Tama Migas Bersinar dan Bintang Pribumi Cahaya Agung Utama, sebelum diteruskan ke 349 pangkalan.
Harga resmi dari agen ditetapkan sebesar Rp 15.500 per tabung, dengan HET di pangkalan sebesar Rp 18.000. Namun di lapangan, masyarakat masih membeli dengan harga antara Rp 18.000 hingga Rp 22.000.
Beberapa pemilik pangkalan dalam rapat tersebut juga menyoroti soal kuota yang terbatas. Mereka meminta Pertamina menambah kuota elpiji 3 kg untuk Kota Bima agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.
*Kahaba-01













