Kota Bima, Kahaba.- Pengembangan dan penguatan kualitas kopi, mulai dari panen, petik Red Cherry, Washed Coffee, Sortir, Roasting dan Brewing terus didorong oleh Kementerian Perindustrian RI. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan Citarasa Unik Kopi Terbaik di Indonesia.
Dalam rangka memaksimalkan dan melahirkan para Master Roster dan Barista handal di Indonesia, Direktur IKM Pangan, Barang Dari Kayu dan Furniture Kementerian Perindustrian RI bekerjasama dengan Specialty Coffee Asosiation Indonesia (SCAI) atau Asosiasi Kopi Spesial Indonesia menyelenggarakan “Coffee Roasting Class” (CRC) selama 3 hari yakni 26 – 28 Maret 2018 di Trafique Coffee, jalan Hang Tuah No 9, Jakarta Selatan.
Seperti dikutip dari siaran pers Ketua Komunitas Babuju Julhaidin atau Rangga Babuju, pada kegiatan ini panitia mendatangkan khusus Pemateri CRC, yang juga adalah Pakar Kopi Dunia Manuel Diaz yang dihadirkan khusus dari Mexico. Didampingi oleh Harizo Chandra, 7th Winner Barista Word Champion 2017.
Ketua SCAI A Syafrudin menekankan pentingnya membangun jejaring produksi dari hulu ke hilir tentang perkopian di Indonesia.
“Kopi saat ini menjadi komoditi penting. Sehingga perlu didukung oleh jaringan mulai dari petani hingga Roaster, agar Kopi Indonesia yang sudah mendunia ini dipahami citarasanya,” ungkapnya.
Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furniture Kementerian Perindustrian RI Sudarto memastikan bahwa Indonesia sebagai Peringkat ke empat Ekspor kopi dunia.
“Kopi ini diluar negeri adalah Komoditi mahal. Tentu saja dengan kualitas kontrol yang maksimal,” tegasnya.
Ini adalah tahun ke dua, kegiatan ‘Coffee Roasting Class’ diselenggrakan. Tahun ini, khusus untuk IKM Kopi yang sudah mendapatkan IG (Identifikasi Geografis), salah satu diantaranya adalah Kopi Tambora.
Kelas Roasting tahun ini hanya mengundang 15 Roaster lokal untuk dilatih menjadi Roaster yang mumpuni. Untuk IG Kopi Tambora, Tambora Redstone Coffee (TRC) yang diwakili oleh Rangga Babuju dan Vanbredo Coffee-Dompu yang diwakili oleh Arie Priyono.
Manager Kegiatan CRC dari EO Sinergi Anang Rofandy menjelaskan, soal out put dari kegiatan ini adalah lahirnya para Roaster Lokal kwalitas Nasional.
“Kami adalah Mitra bagi Kementrian Perindustrian, dan ini kali kedua dilaksanakan. Tentu saja, tidak semua Roaster lokal bisa diundang ke kegiatan ini,” kata Anang.
Harapan besar dari kegiatan ini adalah prospek pasar untuk Coffee Bean bisa lebih terbuka luas dan kwantitas ekspor kopi Indonesia bisa lebih meningkat lagi. Kopi Tambora yang baru saja menerima IG Kopi, dianggap sebagai Kopi Robusta dengan Acidity dan Sweet Body yang baik oleh peserta kelas.
“Kopi Tambora bukanlah jenis Robusta biasa, sehingga penting untuk terus dikembangkan sebagai komoditi ekport yang sangat layak direkomendasi bagi pecinta Kopi,” jelas Rangga Babuju disela-sela kegiatan roastingan.
*Kahaba-03
