Kabupaten Bima, Kahaba.- Tidak terima pakaiannya terlambat dijahit oleh Siti Rahma, penjahit asal Desa Cenggu, oknum Bidan Masitah yang bekerja di Puskesmas Kecamatan Belo ngamuk dan merusak mesin jahit milik Siti Rahmah.
Keponakan Siti Rahma, Yogi mengatakan, empat hari lalu oknum bidan itu membawa kain untuk dijahit rok. Namun model rok yang hendak dijahit tidak bisa diterima oleh Siti Rahmah, karena tidak bisa. Tapi, Masitah tetap saja menyimpan kain itu untuk dijahit.
Setelah empat hari menyimpan kain tersebut, bidan itu datang ke rumah bibi Yogi untuk mengambil pesanan tersebut. Tapi tetap saja rok yang dipesan belum dijahit, karena dari awal sudah diberi tahu.
“Bidan itu tiba – tiba saja ngamuk dan merusak mesin jahit bibi saya sampai hancur,” katanya, beberapa hari lalu.
Sementara itu Masitah yang dikonfirmasi membantah mengamuk dan merusak mesin jahit. Ia berani sumpah mati jika melakukan itu.
“Saya hanya menyampaikan kata-kata kecewa saja pada penjahit, karena kain yang saya titip selama empat hari belum juga dikerjakan,” ujarnya.
Menurut Masitah, ia kecewa karena awalnya penjahit tersebut menyanggupi akan menjahit kain yang dibawa tersebut.
“Demi tuhan sumpah sampai mati dan saya berani sumpah Al Quran, saya tidak merusak mesin jahit, jangan kan merusaknya, menyentuh saja itu saya tidak pernah,” tegasnya.
Ia hanya mengaku kecewa, karena miliknya yang sudah empat hari belum diselesaikan. Sementara milik warga Runggu yang baru bawa satu hari cepat diselesaikan.
“Apa bedanya uang saya dengan orang Runggu itu. Kalau memang tidak bisa kerjakan bilang, biar saya tidak menyimpan kain saya,” tambahnya.
*Deno