Kota Bima, Kahaba.- Bagi generasi Tahun 1970-an ke atas, lagu-lagu tembang kenangan daerah Bima sangat hits dan melekat dihati para penikmat musik daerah kala itu. Sebut saja, misalnya lagu Nahu Ma Mbali, Doyoku Ma Mbale Juju, Lamba Rasa, Pasapu Monca, Wadu Ntanda Rahi dan masih banyak lagu-lagu hits lainnya.
Deretan lagu yang pernah populer di jamannya ini kembali ‘dihidupkan’ para pelantun aslinya dalam acara bertajuk ‘Konser Tembangan Kenangan Lagu Daerah Bima’ oleh Cucu Malingi Group dan Band 3 Generasi (Ana Cucu Group, Marazo Band dan Iyhora Band).
Konser ini digelar di Convention Hall Paruga Na’e Kota Bima, Sabtu (3/9) malam. Penggagas konser adalah keluarga para seniman lawas ini. Dihadiri sejumlah pejabat Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima, maupun masyarakat penikmat lagu daerah Bima.
Yang menarik, semua personil Cucu Malingi Group hadir membawakan lagu-lagunya sendiri. Meski tak lagi muda, para personil masih piawai memainkan alat musik. Serta mampu menyihir penonton dengan alunan musik khas tembang kenangan dan suara merdu. Lagu-lagu mereka juga dibawakan Band 3 Generasi, setelah diaransemen ulang dengan apik.
Konser diawali dengan pemberian penghargaan kepada musisi dan seniman musik daerah Bima oleh Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Pariwisataan dan Kebudayaan atas dedikasinya mengangkat daerah Bima pada bidang musik.
Diantaranya, kepada Mubin Ibrahim (Almarhum), Ikhsan AD Talu, dan A Rais AD Talu. Jebolan penyanyi audisi Dangdut Akademi 2 Indosiar, Ady Bima juga telihat menerima penghargaan. Ia mewakili kakeknya, Eba Kasipahu yang dulunya juga seorang seniman musik ternama.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bima, H Syukri dalam sambutannya mengapresiasi konser tembang kenangan lagu Bima yang digagas. Menurutnya, acara itu menjadi tonggak dimulainya apresiasi seni musik di daerah Bima.
“Acara ini juga menjadi momen khusus dalam rangka pengembangan bidang pariwisata dan kebudayaan Bima,” ujarnya.
Ia berharap, acara serupa dapat digelar rutin setiap tahun dengan konsep yang semakin menarik. Sehingga tidak hanya dinikmati kalangan pencinta musik tembang kenangan, tetapi juga memperkenalkan kepada generasi muda bahwa Bima memiliki karya seni musik dan seniman hebat.
“Kami juga mengusulkan agar karya-karya musik ini segera diurus hak patennya di Kementerian Hukum dan HAM agar tidak diduplikat daerah lain,” tutur Syukri.
*Ady