Kabupaten Bima, Kahaba.- Suasana duka memayungi kanvas langit di kediaman keluarga Sofran, S.Ag, Desa Sumi, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Sabtu (23/11/13). Wartawan senior yang dikenal handal bermain catur ini, menutup mata diusianya yang baru memasuki 40 tahun karena sakit.

Sofran yang juga mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Bima, menghembuskan nafas terakhir Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 Wita. Jenazahnya dimakamkan di kompleks pemakaman Desa Sumi, tempat kelahirannya sekitar pukul 10.00 Wita.
Meski diketahui menderita sakit keras, tidak ada yang menyangka bapak lima anak tersebut begitu cepat meninggalkan istri, anak, keluarga dan kerabatnya, termasuk rekan-rekan sesama profesi (jurnalis). Karena sebelumnya, Sofran pernah dirujuk beberapa kali ke rumah sakit, termasuk RS di Jakarta untuk kesembuhannya.
Kepergian alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surabaya menghadap sang khalik untuk selamanya, membawa duka mendalam bagi keluarganya. Terutama istri dan lima anaknya yang terbilang mashk kecil-kecil itu.
Rekan-rekan sesama jurnalis juga sedih, karena walau bagaimana pun Sofran telah menorehkan sejuta kenangan ketika masih aktif sebagai jurnalis (sebelum sakit).
Menurut adik kandung almarhum, Ma’ruf, Sofran menderita penyakit struck. Penyakit yang terbilang sulit disembuhkan ini, menyerang Sofran beberapa tahun lamanya.
Banyak upaya pengobatan yang dilakukan keluarga, termasuk merujuknya ke rumah sakit beberapa kali. Namun, Tuhan menghendaki lain dan Sofran pun dipanggil untuk selama-lamanya.
“Selamat jalan Bang Sofran, semoga amal ibadahmu selama menjadi jurnalis dan imam bagi istri dan anak-anak mu menjadi bekal untuk mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT,” ujar Ma’ruf.
*YUDHA