Kolombia (AS), Kahaba,– Regu Pengawal Khusus Presiden Amerika Serikat atau biasa dikenal US Secret Service, disorot menyusul skandal yang ditimbulkan oleh beberapa anggotanya. Tindakan tegas langsung diambil pihak kepresidenan AS dengan langsung memulangkan yang bermasalah. Mereka dianggap lalai karena terlibat dalam transaksi di arena prostitusi, di Cartagena, Kolombia. Seorang pejabat AS, mengatakan bahwa 12 agen secret service telah dibebastugaskan. Namun ia menolak memberikan keterangan lebih lanjut detail peristiwa serta tetap menjaga kerahasiaan identitas agen.

Pada konferensi pers Jumat malam (13/4/12), Juru Bicara US Secret Service, Edwin Donovan, menyatakan sejumlah agen lain telah mengambil alih posisi lowong dari yang dikirim kembali ke AS. Ia juga menegaskan perubahan personil ini tidak akan berpengaruh pada protokoler tetap yang sudah direncanakan pada kunjungan presiden Barack Obama. Obama sendiri tiba di Kolombia pada Jumat malam dalam rangka menghadiri pertemuan tingkat tinggi pemimpin Negara-negara di benua Amerika.
Lebih lanjut Donovan berujar bahwa skandal prostitusi terjadi sekitar sore hari waktu setempat, sebelum kedatangan presiden Obama. Tindakan tidak pantas ini setidaknya menjerat sementara seorang agen akibat hubungan seksual dengan PSK (pekerja seks komersial). dan sebelas orang lainnya masih terus diperiksa. Demikian dinyatakan oleh Jon Adler, seorang staf dari Federal Law Enforcement Officer Association (FLEOA), sebagaimana dilansir oleh Washington Post.
Sementara itu, Ronald Kessler, mantan jurnalis juga penulis buku tentang US Secret Service, telah mengkonfirmasi bahwa beberapa dari 12 agen tersebut telah menikah. Skandal ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi kredibilitas regu pengawal khusus terkenal ini. Sebagaimana diketahui US Secret Service, diyakini sebagai pasukan pengawal khusus terbaik di dunia. Mereak dilengkapi senjata canggih, teknologi mutakhir, ahli bela diri serta sangat mahir dalam taktik penyelamatan. [Washington Post/AA]