Kota Bima, Kahaba.- Setelah rapat koordinasi di Aula Kantor Pemkot Bima yang dipimpin Pj Sekda Kota Bima, Rabu 8 Januari 2025, tim dari Bank Dunia dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, didampingi oleh jajaran Dinas PUPR, BPBD, Dinas Perkim, Bappeda, serta pemerintah kelurahan terkait, melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) lapangan terhadap proyek drainase primer di Kota Bima.
Kegiatan Monev dimulai dari drainase primer di perbatasan kota menuju Amahami, tepatnya di depan Kantor Pertamina. Selanjutnya, tim meninjau drainase primer di Kelurahan Sambinae, Panggi, Matakando, dan Santi.
Monev berlanjut ke Taman Ria untuk melihat kolam retensi, kemudian ke drainase primer di Kelurahan Monggonao, dan berakhir di Amahami untuk meninjau lokasi kolam retensi.
Selama Monev, tim tidak hanya meninjau lokasi proyek tetapi juga berdiskusi dengan pemilik lahan. Terlebih bahwa Pemerintah Kota Bima menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan permasalahan lahan yang masih tersisa, memastikan tidak ada pihak yang dirugikan.
Untuk diketahui, pekerjaan tahap pertama proyek dimaksud telah dilaksanakan di drainase Rite, Matakando, Santi, dan Sambinae.
Pada pelaksanaan proyek ini, selain keberhasilan program, penting untuk memastikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat. Oleh karena itu, kualitas pelaksanaan proyek dan penyelesaian isu-isu di lapangan menjadi fokus utama dalam Monev kali ini.
Proyek drainase primer ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Bima untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Dengan dukungan dari Bank Dunia dan BWS Nusa Tenggara I, diharapkan infrastruktur yang dibangun dapat berfungsi optimal dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Kota Bima.
Sebelumnya, Tim Bank Dunia yang diwakili oleh Anya menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Bima atas dukungan penuh terhadap program drainase primer.
Kata Anya, Hari ini pihaknya tidak hanya ingin menerima laporan, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk menyerap informasi sebanyak mungkin.
“Kami ingin memastikan semua berjalan sesuai harapan dan memperbaiki hal-hal yang perlu ditingkatkan,” kata Anya.
Kegiatan monitoring lapangan ini tambahnya, untuk menilai kemajuan fisik proyek dan mendeteksi tantangan teknis yang mungkin mempengaruhi pelaksanaan.
Bank Dunia dan tim teknis akan memastikan agar seluruh perangkat kerja yang digunakan sesuai dengan standar kualitas yang diharapkan.
*Kahaba-01