Kota Bima, Kahaba.- Gerimis tak menghentikan derap langkah warga Kelurahan Lewirato menuju lapangan untuk hadir berpartisipasi merayakan hari kemerdekaan. Sejak pukul 06.00 Wita, Rabu tanggal 17 Agustus, air Tuhan itu terus membasahi bumi, mengantar masyarakat kibarkan Bendera Merah Putih di tiang tertinggi.
Kelurahan Lewirato mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya, pemerintah dan masyarakat bahu – membahu menyiapkan perayaan penuh khidmat. Mengenang jasa para leluhur yang memerdekakan jiwa raga dengan upacara penuh sakral.
Tua, muda, remaja dan anak – anak di tengah gerimis yang terus mengguyur, ambil tempat dan bagian mengikuti proses yang dipersiapkan sepekan terakhir. Bersatu dalam semangat merah putih, melantunkan bait-bait rebut kemerdekaan.
Mengibarkan bendera di tanah kelahiran melalui proses upacara tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Meresapi setiap jengkal perjuangan para pahlawan dengan penuh darah dan air mata, membawa keharuan tersendiri.
Proses upacara pun mampu dituntaskan dengan baik. Partisipasi dan kebersamaan masyarakat jadi cermin hadirnya kemerdekaan yang sejati. Tumpah ruah peserta upacara dibalut tangis dan peluk. Ibu pertiwi tersenyum melihat kegembiraan yang baru pernah dirasakan warga Kelurahan Lewirato.
Menggema teriakan Merdeka, Merdeka, Merdekaaa !!!, musik dan syair – syair kemerdekaan menggetarkan sanubari, bangkit jiwa – jiwa nasionalisme.
Lurah Lewirato A Munir Haryaddin saat menyampaikan sambutan tak kuasa menahan haru. Yang dirasakannya hari ini, benar- benar di luar ekspektasi. Rasa cinta dan kebersamaan warganya, terus mengundang tangis. Berulang kali kata Terima Kasih untuk warga Kelurahan Lewirato disampaikannya menggunakan pengeras suara.
Kata Munir, peringatan ini sekaligus mengajak dan memotivasi untuk lebih meningkatkan semangat belajar, agar lebih rajin lagi. Khususnya para generasi muda, tunjukkan sebagai generasi yang mampu membuat negara tercinta aman, tentram, damai dan lebih maju lagi.
Menurutnya, betapa hebat para pejuang bangsa mempertahankan dan merebut kemerdekaan negara dari tangan penjajah. Sebagai rakyat Indonesia dan sebagai bangsa yang besar, harus dapat menghormati dan menghargai jasa para pahlawan bangsa.
“Bentuk penghargaan tersebut yaitu dengan meneruskan perjuangan para pahlawan. Meneruskan perjuangan mereka bukan berarti berperang. Tetapi dengan meningkatkan kualitas diri,” katanya.
Kata dia, kemajuan negara di masa yang akan datang ditentukanlah oleh peranan generasi muda saat ini. Maka lakukan perubahan agar bisa sejahtera. Sebagai penerus perjuangan, tentu memiliki tugas yang sangat penting untuk memajukan bangsa Indonesia di segala bidang.
Munir pun mengajak agar semua bangkit kembali, memperjuangkan Bangsa Indonesia, selalu bersemangat dan optimis untuk memberikan yang terbaik untuk tanah air tercinta. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan belajar dan berprestasi.
“Harumkan nama bangsa di kancah dunia dan mengharumkan nama Kelurahan Lewirato di kancah nasional,” ajaknya.
Ia juga mengajak untuk tunjukkan sikap nasionalisme dan patriotisme mempertahankan eksistensi kemerdekaan Indonesia sebagai tanah air yang dicintai. Harus yakin dengan seyakin-yakinnya, bahwa generasi muda penerus bangsa mampu memberikan perubahan.
Munir juga menyampaikan rasa bangga melihat kebersamaan warga Lewirato seperti sekarang. Dukungan datang silih berganti untuk kegiatan yang diadakan. Tentu apa yang dilakukan hari ini akan menjadi catatan sejarah penting bagi kelurahan Lewirato.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk masyarakat Lewirato yang sudah sama-sama bergerak untuk kemajuan kelurahan yang kita cintai ini. Terima kasih masyarakat Lewirato, terima kasih generasi generasi hebat Lewirato,” ucapnya dengan tangis.
Di penghujung upacara, sebagai bentuk penghormatannya dan ungkapan rasa terima kasih yang mendalam untuk warga, Lurah Lewirato menjemput istrinya dan bergegas menyalami satu-persatu warga yang menjadi peserta upacara. Sikap yang diperlihatkan seorang pemimpin sebagai bentuk kecintaannya terhadap warga.
*Kahaba-01