Kabupaten Bima, Kahaba.- Wakil Bupati Bima H Dahlan M Nur mengingatkan distributor dan pengecer agar tidak main-main dengan pupuk. Jika ditemukan ada pihak-pihak yang berani bermain dengan pupuk, maka pemerintah tidak akan segan-segan mendindak dengan tegas.
“Kami tidak akan segan-segan tindak tegas jika ada yang main-main,” ujarnya saat memimpin rapat pemantapan penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2020, di ruang rapat Bupati Bima, Selasa (7/1).
Kata dia, saat ini masyarakat sering kali menyalahkan distributor dan pengecer. Bahkan saat ini berimbas pada pemerintah. Harusnya, hal itu tidak mesti selalu dipersoalkan karena akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain.
“Jangan sampai situasi itu dimanfaatkan. Jangan tutup jalan,” katanya.
Ia menegaskan, pada persoalan ini, pemerintah bertindak mengawasi. Bukan menentukan pendistribusian pupuk di setiap wilayah.
Saat ini pun, pendistribusian pupuk mulai dilakukan. Meskipun tidak mampu memuaskan semua pihak, namun paling tidak bisa meminimalisir gejolak di tengah masyarakat.
“Jangan sampai pemerintah dituding sebagai biang persoalan pupuk ini,” tegasnya.
Selain itu, Dahlan juga menegaskan, saat ini pemerintah sudah bermitra dengan polisi untuk memback up apapun yang menjadi kendala pendistribusian pupuk. Sehingga jika ada yang main-main maka akan langsung ditindak.
‘’Saya minta tim bisa bekerjasama. Silahkan bekerja efektif. Wujudkan cita-cita bersama yaitu Bima Ramah,” inginnya.
Sementara itu, Ketua KP3 HM Taufik HAK mengatakan, tahun 2020 ini tidak boleh lagi ada distrubutor pupuk yang nakal, menjual pupuk paketan, apalagi menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan dijual pada wilayah yang bukan diperuntukan.
“Kalau masih ada, kami akan tindak tegas,” ucapnya.
Ia menegaskan, bagi distributor yang nakal, akan diganti, karena persoalan pupuk akan muncul setiap hari jika tidak segera diatasi.
Pria yang juga Sekda Kabupaten Bima itu meminta kepada distributor agar melaporan setiap persoalan yang muncul di tingkat pengecer atau petani. Hingga bisa dicarikan bersama solusi dari persoalan itu.
*Kahaba-09