Kota Bima, Kahaba.- Wali Kota Bima HM Lutfi membuka secara resmi kegiatan Bazar Pasar Murah yang dihelat di RTP Taman Kodo, Kamis (1/12). Kegiatan tersebut digelar untuk menekan inflasi, kendati di Indonesia saat ini cukup terkendali dan tercatat masih lebih rendah dari banyak negara lain di dunia.
Bazar Pangan Murah juga dihadiri Asisten II Setda Kota Bima, Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Lurah, juga sejumlah warga dari 13 Kelurahan di Kota Bima.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima Ichwanul Muslimin dalam laporannya menyampaikan, dirinya merasa bangga dan bahagia karena bisa kolaborasi dengan Dinas Koperindag Kota Bima, Bulog, dan lainnya untuk pelaksanaan Bazar Pangan Murah yag luar biasa meriah.
“Kenapa saya bangga, karena acara ini tidak masuk dalam dokumen anggaran, tapi berkat kolaborasi yang terbangun, terselenggara pula acara ini,” katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Bulog Bima, TTI (Toko Tani Indonesia), ID Food, KWT (Kelompok Wanita Tani), UMKM dan Ritel Modern Indomaret.
Ichwanul menambahkan, terkait langkah mengendalikan inflasi, ini merupakan aksi langkah tepat, langkah nyata, atau upaya lebih dalam mengendalikan inflasi di daerah. Bebernya.
“Beberapa pilihan pangan yang dipasarkan hari ini yaitu ada beras yang hari ini mengalami peningkatan harga, juga ada beberapa produk pangan yang lain,” sebutnya.
Selain itu juga sambungnya, ada 13 kelurahan yang telah diberikan beras cadangan pemerintah untuk masyarakat miskin, lansia dan penderita stunting. Setiap kelurahan penerimanya sebanyak 25 kepala keluarga.
“Beberapa kelurahan ini tergolong daerah rentan pangan,” bebernya.
Ichwanul menambahkan, pada kegiatan ini disediakan paket pangan dengan harga murah berupa beras 5 kg, minyak kelapa 1 liter dan gula pasir 1 kg. Juga disediakan pangan yang non paket.
“Mudah-mudahan langkah ini dapat mengendalikan inflasi di daerah, khususnya di Kota Bima,” harapnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Bima HM Lutfi dalam arahannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bulog Bima dan stakeholder yang ada karena telah menginisiasi dan ikut berpartisipasi dalam upaya stabilisasi harga pangan murah, terutama beras, minyak goreng, telur, dan lainnya.
“Saya berharap bagaimana ada langkah selanjutnya di Bulan Desember nanti bisa kita tekan, mengingat angka inflasi di Kota Bima pada bulan Oktober pada angka 6,47 persen,” katanya.
Lutfi menambahkan, ini menandakan inflasi di Kota Bima cukup tinggi, mengingat Kota Bima ini Kota Jasa tentu sangat berpengaruh didalam mengendalikan Inflasi.
“Sudah barang tentu melalui kegiatan semacam ini sebagai stimulus, sebagai langkah dan ikhtiar kita bersama mengendalikan inflasi. semua ini harus ada langkah pro aktif, baik dari koperindag, ketahanan pangan, dan lainnya agar laju inflasi ini dapat ditekan,” tegasnya.
Saat ini, Pemerintah Kota Bima termasuk sebagai Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah melakukan extra effort dalam mengimplementasikan berbagai program kebijakan pengendalian inflasi di Kota Bima.
*Kahaba-01
