Kabar Bima

Walikota Bima Masuk Nominasi Raih Penghargaan Upakarti

389
×

Walikota Bima Masuk Nominasi Raih Penghargaan Upakarti

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin dinominasikan sebagai salah satu penerima penghargaan Upakarti Kategori Jasa Kepedulian Tahun 2017 oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Mengah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI.

Walikota Bima Masuk Nominasi Raih Penghargaan Upakarti - Kabar Harian Bima
Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin. Foto: Bin

Plt. Kabag Humasdan Protokol Setda Kota Bima, Syahrial Nuryadin mengakui, penghargaan Upakarti diberikan kepada mereka yang telah berdedikasi tinggi melakukan berbagai upaya yang luar biasa dalam pengembangan industri kecil dan menengah.

Penghargaan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memasyarakatkan pelaksanaan program keterkaitan/kemitraan sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian. Penghargaan Upakarti yang diberikan sejak tahun 1985.

“Penghargaan Upakarti mencakup 5 kategori, yaitu Jasa Pengabdian, Jasa Pelestarian, Jasa Kepeloporan, Jasa Kepedulian, dan IKM Modern,” paparnya.

Jasa Kepedulian, diberikan kepada Pemerintah Kabupaten atau Kepala Pemerintah Kota yang mempunyai Visi serta Komitmen yang tinggi terhadap pengembangan IKM di daerahnya.

Walikota Bima dinilai telah memberikan dukungan penuh bagi pengembangan IKM khususnya tenun ikat di Kota Bima.

Demikian diisampaikan oleh perwakilan Dirjen IKM Kemenperin Wildan Sarigih, bersama juri independen I Made Suwandi yang datang mewawancarai Walikota Jumat (9/6). Keduanya diterima oleh Walikota di ruang kerjanya.

Peran Pemerintah Kota Bima terhadap pengembangan IKM dinilai cukup signifikan. Kegiatan menenun yang biasanya hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, sekarang telah mampu menjadi sumber pendapatan tambahan perajin, khususnya ibu-ibu selepas membantu suami di sawah atau di ladang.

Regenerasi perajin tenun cukup bagus, kegiatan menenun bukan lagi hanya dilakukan oleh orang-orang tua namun juga generasi muda,  karena mereka sadar dengan bertenun mereka mendapatkan penghasilan.

“Dari tahun ketahun, jumlah usaha tenun terus bertambah. Pada Tahun 2009 jumlah Industri Tenun Kota Bima ada sebanyak 105 unit/kelompok, pada tahun 2015  telah mencapai 483 unit usaha,” sebutnya.

Tidak hanya satu sentra tenun yang berkembang dan dikenal namun sedikitnya ada 9 sentra yang sampai saat ini telah berkembang, yaitu Sentra Tenun Rabadompu, Tenun Kumbe, Tenun Ntobo, Tenun Penanae, Tenun Oi Fo’o, Tenun Nitu, Tenun Nungga, Tenun Lelamase, dan Tenun Rite.

Pada kesempatan itu sambung Ryan, I Made Suwandi menyampaikan penilaian lanjutan akan dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Juni 2017, dalam bentuk presentasi atau pemaparan oleh para nominator yang akan dilaksanakan di kantor Kementerian Perindustrian.

*Kahaba-01/Hum