Kabar Bima

5 Kecamatan di Kabupaten Bima Terendam Banjir, Satu Orang Warga Meninggal

669
×

5 Kecamatan di Kabupaten Bima Terendam Banjir, Satu Orang Warga Meninggal

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Akibat Intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Bima cukup lama, 30 Desa dari 6 Kecamatan terendam banjir dan tanah longsor, Jumat (2/4) sekitar pukul 15.00 Wita. Dari kejadian itu, satu orang warga Kecamatan Monta meninggal dunia.

5 Kecamatan di Kabupaten Bima Terendam Banjir, Satu Orang Warga Meninggal - Kabar Harian Bima
Kondisi banjir di Kabupaten Bima. Foto: Ist

Kasubid  Penanganan Darurat BPBD Kabupaten Bima Bambang Hermawan menyampaikan, Hujan turun dengan intensitas sedang dan tinggi selama 9 jam dan mengakibatkan terjadinya banjir yang menggenangi lahan persawahan, permukiman, fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Dari data, selain merendam puluhan desa diberbagai kecamatan, banjir bandang itu juga menelan korban jiwa. Satu orang warga Kecamatan Monta meninggal dunia karena diseret banjir saat berada di area persawahan.

“Jasad korban ditemukan dan sudah berada di rumah duka,” katanya, Sabtu (3/4).

Ia menyebutkan, di Kecamatan Monta banjir merendam 7 Desa, masing-masing Desa Baralau dengan jumlah KK 135 KK dan 397 jiwa, Desa Simpasai 152 KK dan 471 jiwa, Desa Sie 173 KK dan 518 jiwa, Desa Sakuru 134 KK dan 410 jiwa, Desa Pela 87 KK dan 253 jiwa, Desa Tangga 207 KK dan 609 jiwa seeta Desa Monta 103 KK dan 315 jiwa.

Sedangkan di Kecamatan Woha, banjir merendam 9 Desa, yakni Desa Naru 1.005 KK dan 3015 jiwa, Desa Nisa 605 KK dan 2.000 jiwa, Desa Rabakodo 334 KK dan 1.000 Jiwa, Desa Tenga 167 KK dan 500 jiwa, Desa Tente 154 KK dan 500 jiwa, Desa Waduwani 67 KK dan 200 Jiwa, Desa talabiu 504 KK dan 1500 jiwa, Desa Pena Pali 235 KK dan 705 Jiwa.

“Sedangkan di Desa Desa Donggo Bolo ada 102 KK dan 305 jiwa yang dilanda banjir bandang kemarin,” Ujarnya, Sabtu (3/4).

Kemudian di Kecamatan Madapangga ada 6 desa yang terendam banjir, yakni Desa Campa 253 KK dan 771 jiwa, Desa Woro 302 KK dan 906 Jiwa, Desa Tonda 451 KK dan 1353 jiwa, Desa Dena 296 KK dan 981 jiwa, Desa Ncandi 112 KK dan 318 jiwa serta Desa Rade 258 KK dan 1032 jiwa.

Di Kecamatan Bolo sebanyak 8 Desa, yakni Tambe 285 KK dan 895 jiwa, Desa Rasabou 193 KK dan 587 jiwa, Desa Leu 176 KK dan 536 jiwa, Desa Bontokape 97 KK dan 301 jiwa, Desa Nggembe 221 KK dan 613 jiwa, Desa Kananga 305 KK dan 927 jiwa, Desa Rato 248 KK dan 753 jiwa dan Desa Timu 237 KK serta 691 jiwa.

“Untuk Kecamatan Palibelo banjir merendam lahan pertanian warga serta tumbangnya tuang listrik dibeberapa titik, yang mengakibatkan putusnya Arya listrik di beberapa kecamatan,” ungkapnya.

Di Kecamatan Parado Lanjut Bambang, terjadi tanah longsor di ruas jalan So Handa Desa Parado Wane, yang merupakan jalur penghubung antara Kecamatan Parado, Monta dan Woha. Cuaca ekstrem jg menyebabkan gelombang tinggi yang mengakibatkan abrasi di desa Sangiang Kecamatan Wera.

“Banjir ini juga mengakibatkan terputusnya jalan Negara lintas Sumbawa Bima akibat  jembatan di Kecamatan Bolo terputus,” bebernya.

Upaya yang dilaksanakan BPBD Kabupaten Bima kata Bambang adalah membantu melakukan efakuasi, assessment dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa terdampak, kemudian berkoordinasi dengan TNI, Polri, SAR dan para relawan serta berbagai unsur dan juga menyiapkan bantuan logistik untuk diberikan kepada warga terdampak banjir.

Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kejadian bencana yang dapat terjadi secara tiba-tiba, memasuki ujung musim hujan disertai dengan periode fenomena La Nina yang masih terjadi.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Kota Bima dan BPBD Provinsi NTB,” katanya.

*Kahaba-05