Kota Bima, Kahaba.- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima didukung FPRB Mbojo Matenggo menggelar rapat persiapan apel siaga menghadapi bencana alam tingkat Kota Bima Tahun 2023, di kantor setempat, Senin 27 November 2023.
Kegiatan dimaksud dihadiri Asisten I Setda Kota Bima, Kepala dan Sekretaris BPBD Kota Bima, FPRB Mbojo Matenggo, sejumlah pejabat OPD terkait dan perwakilan TNI Polri.
Kepala BPBD Kota Bima Gufran saat sambutan menjelaskan, bicara bencana, Kota Bima menjadi langganan bencana banjir. Karena di Kota Bima dikelilingi 60 persen perbukitan, kemudian masifnya pembabatan hutan untuk jagung.
“Sehingga masyarakat di hilir terdampak bencana banjir,” katanya.
Menurut Gufran, hujan sudah turun, wilayah hilir juga harus siap-siap dan waspada terhadap bencana banjir. Mala dalam rangka apel siaga nanti, semua harus selalu siap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu akan terjadi.
“Yang perlu diwaspadai juga yakni bencana angin puting beliung dan tanah longsor,” ujarnya.
Ia menambahkan, Apel Siaga rencananya dilaksanakan tanggal Kamis, 30 November 2023 di Halaman Kantor Pemkot Bima. Maka dirinya berharap kerjasama semua pihak untuk mensukseskan kegiatan Apel Siaga tersebut.
Di tempat yang sama, Asisten I Setda Kota Bima H. Alwi Yasin menegaskan betapa pentingnya komitmen bersama dalam menghadapi potensi bencana. Dirinya juga menekankan perlunya kesiapsiagaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Penting juga menggunakan segala media yang ada sebagai alat mitigasi, serta sebagai bentuk koordinasi yang efektif,” jelasnya.
Kata Alwi, dalam upaya membangun koordinasi yang efektif, diajaknya semua pihak terkait untuk memiliki peran masing-masing dalam rangka menjawab tantangan bencana. Hal ini mencakup peran aktif masyarakat, keberlanjutan pelatihan kesiapsiagaan, dan sinergi antar lembaga.
Sementara itu, Kabid pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Kota Bima Taufikurrahman menambahkan, setelah Apel Siaga, kegiatan akan dilanjutkan dengan simulasi bencana banjir di eks Kantor Bupati Bima.
Tapi sehari sebelumnya, atau pada hari Rabu sebagai upaya pemantapan, akan dilakukan gladi.
“Poin dari Apel Siaga yakni untuk melihat sejauhmana kesiapan sumber daya yang ada untuk menghadapi bencana,” ungkapnya.
Diakui Taufikurrahman, skenario kegiatan Apel Siaga ini sudah ada, tinggal memantapkan persiapan dan pelaksanaannya nanti.
Pada saat simulasi juga nanti, menjadi bagian sangat penting untuk mengatur strategi penanganan saat terjadinya bencana, sehingga saat di lapangan tidak kocar kacir.
“Rencana Apel Siaga dihadirkan 1000 peserta. Selanjutnya, sudah kita minta inventaris barang di masing-masing OPD. Sehingga saat apel siaga, sumber daya dan peralatan juga disiapkan,” tuturnya.
*Kahaba-01