Pemilu

MARI ke Masjid, Strategi Man-Feri Hidupkan Nilai ‘Maja Labo Dahu’ dan Penguatan Keagamaan

119
×

MARI ke Masjid, Strategi Man-Feri Hidupkan Nilai ‘Maja Labo Dahu’ dan Penguatan Keagamaan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Salah satu program unggulan yang diusung Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima, H A Rahman H Abidin dan Feri Sofiyan (Man-Feri) yakni Gerakan MARI Kembali ke Masjid (GEMAR ke Masjid). Program ini bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat keagamaan dan nilai-nilai budaya lokal di tengah masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan sosial seperti judi online, narkoba, dan LGBT.

MARI ke Masjid, Strategi Man-Feri Hidupkan Nilai ‘Maja Labo Dahu’ dan Penguatan Keagamaan - Kabar Harian Bima
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima Man-Feri. Foto: Ist

Menurut pasangan Nomor Urut 1 ini, Kota Bima yang selama ini dikenal sebagai pencetak qori dan qoriah tingkat nasional hingga internasional, harus terus mempertahankan prestasi tersebut di masa depan.

Salah satu cara untuk mencapainya adalah melalui penguatan keimanan yang berpusat di masjid. Masjid akan dijadikan sebagai pusat kegiatan umat, bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun generasi muda yang berakhlak mulia dan berkarakter.

“Masjid tidak hanya sebagai tempat salat, tapi juga akan menjadi pusat berbagai kegiatan sosial, mulai dari TPA hingga konsultasi masyarakat,” ujar Man-Feri.

Pasangan ini juga melihat bahwa nilai-nilai budaya khas Bima, seperti ‘Maja Labo Dahu’ (malu dan takut), yang menjadi landasan moral masyarakat, mulai memudar. GEMAR ke Masjid diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk menghidupkan kembali budaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan penguatan nilai ini, masyarakat diharapkan dapat terhindar dari berbagai pengaruh negatif,” jelasnya.

Man-Feri juga menegaskan pentingnya peran tokoh agama dalam penyebaran ilmu keagamaan di masyarakat. Mereka berkomitmen untuk memberikan ruang yang lebih luas kepada para ulama dan tokoh agama, agar dapat berkontribusi lebih dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat.

Selain itu, masjid juga akan dijadikan sebagai pusat solusi bagi berbagai masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Melalui masjid, diharapkan dapat tercipta berbagai kegiatan yang berdampak positif, mulai dari pembagian bantuan hingga konsultasi masalah kemasyarakatan.

Untuk mendukung gerakan ini, Man-Feri juga berencana menambah insentif para imam, marbot, muadzin, serta pengurus musholla. Selain itu, insentif khusus juga akan diberikan kepada para qori dan qoriah yang berhasil menorehkan prestasi di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendorong peran aktif tokoh agama dan memotivasi generasi muda dalam mengembangkan potensi keagamaan mereka,” tegasnya.

Man-Feri menambahkan, Program GEMAR ke Masjid ini diharapkan tidak hanya dapat memperkuat keimanan masyarakat, tetapi juga menjadi solusi nyata dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang ada di Kota Bima.

*Kahaba-01