Kabupaten Bima, Kahaba.- Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bima menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu untuk menyampaikan informasi Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kepada keluarga. Karena dari keluarga, upaya pencegahan bisa dilakukan dengan maksimal. (Baca. Program P4GN, ‘Jurus’ Baru BNNK Tekan Peredaran Narkoba)
Plt Kepala BNNK Bima Fery Priyanto mengatakan, maraknya kasus narkoba membuat sebagian besar masyarakat cemas. Terlebih saat ini Indonesia yang saat ini dicap sebagai salah satu negara darurat narkoba, seperti narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainya. Sehingga perlu adanya informasi dan pengetahuan yang cukup terkait P4GN.
Oleh karena itu, semua keluarga harus diberi informasi bagaimana menangani bila ada anggota keluarga yang sudah terlanjur menjadi pecandu dengan penanganan yang tepat untuk dipulihkan kembali,. Seperti melalui jalan rehabilitasi, dan bila telah pulih harus mampu menjaga mereka agar tidak kambuh kembali.
“Melalui diseminasi informasi P4GN kepada keluarga, kita wujudkan keluarga yang mampu dan terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba serta menjaga anggota keluarga tidak kambuh setelah menjalani rehabilitasi,” ujarnya, Selasa (31/01).
Lanjut Fery, masalah ini bukan merupakan masalah pribadi, keluarga atau golongan, tetapi masalah nasional bahkan internasional. Oleh karena itu, pihaknya meminta untuk bahu membahu bersama BNNK Bima serta pihak terkait untuk bersama-sama mengatasi masalah tersebut.
Diakuinya, saat ini BNN tidak mampu secara langsung menurunkan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba, yang dapat dilakukan pihaknya hanyalah menahan angka laju peningkatan penyalahgunaan narkoba itu tidak baik secara drastis.
Tapi melaui himbauan ini, pihaknya berharap seluruh anggota keluarga tidak ada yang menolak, sebaliknya harus serius dan kompak menjaga supaya anggota keluarga yang belum terlanjur agar jangan pernah mencoba sama sekali. Yang sudah terlanjur agar segera melapor untuk dipulihkan melalui layanan rehabilitas, dan yang paling penting bagi yang sudah pulih dikawal bersama agar tidak relapse kembali.
Yang paling penting tambah Fery, seluruh anggota keluarga harus memahami bagaimana narkoba masuk kedalam tubuh dan merusak seluruh jaringan yang disentuhnya. Oleh karena itu, pada saat menjalani rehabilitasi yang paling perlu dilakukan adalah pemutusan zat (detoksifikasi), mengeluarkan seluruh racun yang ada dalam tubuh, karena bila racun narkoba ini masih menyatu dalam tubuh, baik obat maupun nasehat apapun tidak akan muzarab untuk mengobatinya.
“Kami berharap, jagalah anggota keluarga dan berikan anak-anak perhatian yang cukup, karena banyak anak-anak terjerumus pada penyalahgunaan narkoba hanya karena kurang perhatian keluarganya di rumah,” harapnya.
*Kahaba-05