Kabupaten Bima, Kahaba.- Masyarakat Kabupaten Bima, terutama petani yang sedang menggarap lahan gunung diingatkan untuk berhati-hati membakar lahan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bima saat ini mulai mendeteksi titik panas seiring masuknya puncak musim kemarau sebentar lagi.
“Kalau kita pantau dari citra satelit, titik panas itu mulai terlihat di Kecamatan Wera dan Kecamatan Tambora,” kata Prakirawan BMKG Bima Ni Putu Andini kepada Kahaba.net, Rabu (4/7).
Musim kemarau seperti ini jelas dia, memang dapat meningkatkan titik panas yang dapat berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran hutan. Dampaknya juga dapat menurunkan tinggi permukaan waduk atau danau yang mempengaruhi berkurangnya debit air untuk PLTA.
“Musim kemarau juga berpotensi menyebabkan kekeringan. Tapi kalau puncak musim kemarau diperkirakan Oktober nanti, ini masih pertengahan kemarau kalau Juli,” terangnya.
Masyarakat juga dimintanya selalu waspada dan peka terhadap informasi cuaca yang didesiminasikan BMKG. Selalu mengecek informasi yang dibagikan di media sosial akun resmi BMKG seperti facebook dan instagram.
“Budaya melek cuaca intinya sangat penting. Kita selalu informasikan kepada masyarakat, misalkan terlihat ada titik panas di sebuah wilayah. Jadi masyarakat bisa mengupdate informasi tersebut,” sarannya.
Sementara terkait informasi tinggi gelombang di Bima sambungnya, saat ini lebih dari 2 meter. Itu artinya dalam kategori waspada. Jadi patut diwaspadai untuk para nelayan yang berada di wilayah Perairan Selatan Bima dan Samudra Hindia Selatan NTB.
“Kalau untuk di wilayah laut Pelabuhan Sape dan Perairan Utara Bima masih aman karena kurang dari 2 meter,” tandasnya.
*Kahaba-03