Kabar Kota Bima

Suhu Dingin, Potensi Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Bima – Dompu

821
×

Suhu Dingin, Potensi Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Bima – Dompu

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Beberapa pekan terakhir bulan Juni lalu, suhu udara di wilayah Bima dan Dompu terasa lebih dingin dibandingkan biasanya. Berdasarkan hasil observasi BMKG Bima, sejak tanggal 19 Juni 2023 suhu minimum yang tercatat berkisar 20 – 24°C.

Suhu Dingin, Potensi Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Bima - Dompu - Kabar Harian Bima
Illustrasi suhu dingin. Foto: Google

“Hal ini juga didukung oleh hasil analisa Dasarian II Juni 2023 yang menyatakan bahwa sebagian besar wilayah NTB telah berada pada periode musim kemarau,” ungkap Kepala BMKG Bima Topan Primadi, Selasa 5 Juli 2023.

Suhu Dingin, Potensi Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Bima - Dompu - Kabar Harian Bima

Ia menjelaskan, suhu dingin yang dirasakan di wilayah Bima dan Dompu disebabkan karena saat ini, aliran massa udara di wilayah Indonesia umumnya telah didominasi oleh angin timuran yang berasal dari benua Australia. Angin timuran ini bersifat kering dan dengan suhu relatif dingin.

“Pulau Sumbawa, khususnya Bima dan Dompu yang secara geografis berada di bagian selatan Indonesia terkena dampaknya langsung,” ungkapnya.

Pergerakan angin timuran yang melewati Pulau Sumbawa serta sedikitnya tutupan awan yang menahan panas di malam hari, menyebabkan wilayah yang dilaluinya terasa dingin menggigit, khususnya pada malam hingga pagi hari.

Akan tetapi, meski telah memasuki bulan Juli, pertumbuhan awan nyatanya terpantau meningkat dan masih terjadi hujan dengan intensitas ringan-sedang di sebagian wilayah Bima dan Dompu.

Selain itu, sambung Topan, hingga 5 Juli 2023 diprakirakan masih ada potensi terjadinya cuaca ekstrem. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, seperti adanya belokan dan perlambatan angin di sekitar wilayah NTB dan dorongan massa udara dari wilayah selatan Indonesia, yang meningkatkan kelembaban udara sebanyak 60 persen – 90 persen yang terkonsentrasi hingga lapisan 700 mb di sekitar pulau Sumbawa. Kemudian anomali suhu muka laut di wilayah perairan NTB dalam kondisi netral hingga hangat (+0.5 s/d +2.0°C).

Indeks labilitas di wilayah NTB khususnya Bima dan Dompu juga menunjukkan adanya kondisi udara labil sehingga mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif.

Oleh sebab itu, masyarakat diimbau agar waspada terhadap potensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Masyarakat juga diharapkan berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, kilat/petir, dan pohon tumbang.

Lalu beralih ke wilayah pemantauan gelombang di wilayah perairan NTB. Berdasarkan pantauan tinggi gelombang per tanggal 3 Juli 2023, tinggi gelombang laut di sekitar wilayah Bima dan Dompu berkisar 0.5 m hingga 2.0 m.

Akan tetapi, beberapa hari ke depan yakni pada tanggal 3-6 Juli 2023 terdapat adanya potensi kenaikan tinggi gelombang di perairan wilayah NTB, khususnya di perairan bagian selatan Bima dan Dompu. Tinggi gelombang di wilayah tersebut diprakirakan meningkat menjadi 3.5 m – 5.0 m.

Selain itu, adanya fenomena fase Bulan Purnama (Full Moon) pada tanggal 3 Juli 2023 bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 4 Juli 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum yang dapat menyebabkan terjadinya banjir pesisir (rob) di wilayah Bima dan Dompu.

“Maka dari itu BMKG Bima mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan melakukan aktivitas pelayaran agar selalu waspada ketika beraktivitas,” katanya.