Kabupaten Bima

Cuaca Ekstrem Landa Kabupaten Bima, Sejumlah Desa Terdampak Banjir dan Kebakaran

237
×

Cuaca Ekstrem Landa Kabupaten Bima, Sejumlah Desa Terdampak Banjir dan Kebakaran

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Hujan deras disertai kilat dan angin kencang melanda wilayah Kabupaten Bima, Senin 24 Februari 2025, menyebabkan bencana di beberapa kecamatan. Selain banjir yang merendam puluhan rumah dan lahan pertanian, peristiwa kebakaran juga terjadi akibat arus pendek listrik.

Kondisi bencana di Kabupaten Bima. Foto: Ist

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, M Nurul Huda melaporkan, di Desa Pandai Kecamatan Woha, hujan deras menyebabkan sungai Pandai meluap, hingga menggenangi jalan raya dan lahan pertanian warga dengan ketinggian air mencapai 20-40 cm. Banjir juga mengganggu lalu lintas di jalan nasional Lintas Sumbawa-Bima, terutama di area Cabang Pandai sepanjang 200 meter.

“Saat ini, banjir mulai surut, dan tidak ada laporan korban jiwa maupun pengungsian,” katanya.

Sementara itu, di Desa Tenga, Kecamatan Woha, terjadi kebakaran rumah akibat arus pendek listrik pada pukul 01.10 Wita.

“Rumah panggung milik M Saleh hangus terbakar hingga rata dengan tanah, beserta seluruh isi rumahnya,” ungkapnya.

Kemudian di Desa Panda Kecamatan Palibelo, luapan air dari gunung mengakibatkan drainase tidak mampu menahan debit air, sehingga air meluap ke jalan raya dan lahan pertanian warga. Ketinggian air mencapai 20-30 cm dan menyebabkan gangguan lalu lintas. Saat ini, kondisi banjir mulai surut.

Selain itu sambung Nurul Huda, banjir juga terjadi di dua desa di Kecamatan Bolo akibat luapan sungai yang tidak mampu menampung debit air dari daerah aliran sungai (DAS) Desa Campa, Kecamatan Madapangga.

Di Desa Rato, banjir setinggi 30-50 cm merendam 5 rumah warga yang berada di bantaran sungai. Saat ini, air mulai surut, dan warga telah melakukan pembersihan lumpur. Tidak ada laporan korban jiwa atau infrastruktur yang rusak.

Sementara di Desa Leu, banjir dengan ketinggian serupa merendam 15 rumah warga. Warga setempat juga mulai membersihkan lumpur sisa banjir, dan tidak ada laporan pengungsian.

Menanggapi bencana ini diakui Nurul Huda, BPBD Kabupaten Bima telah melakukan berbagai langkah seperti berkoordinasi dengan camat, kapolsek, koramil, dan aparat desa setempat untuk pendataan dan penanganan darurat, lalu mengidentifikasi kebutuhan bantuan, terutama untuk korban kebakaran.

Selain itu, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor, kebakaran hutan, dan penyakit menular.

“Juga telah dilakukan koordinasi dengan dinas terkait di tingkat daerah maupun provinsi untuk langkah penanganan lebih lanjut,” terangnya.

Ia menambahkan, dengan cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi, BPBD mengimbau warga untuk selalu waspada dan segera melaporkan kejadian bencana ke aparat setempat atau ke BPBD Kabupaten Bima.

*Kahaba-01