Olah Raga

Panitia Cabor Balap Sepeda di Porprov NTB Tidak Becus

328
×

Panitia Cabor Balap Sepeda di Porprov NTB Tidak Becus

Sebarkan artikel ini

Mataram, Kahaba.- Panitia Cabor Sepeda Sport dinilai tidak becus menyelenggarakan lomba. Pasalnya, jalur yang dilintasi oleh pembalap tidak dipisahkan dengan jalur yang dipakai oleh kendaraan lain. Akibatnya, banyak pembalap sepeda yang dihalangi oleh mobil dan kendaraan lain saat melaju.

Panitia Cabor Balap Sepeda di Porprov NTB Tidak Becus - Kabar Harian Bima
Official Cabor Balap Sepeda saat mengatur kendaraan di jalur balap. Foto: Yadien

Pantauan langsung Kahaba.net, mobil dan motor mengambil jalur yang sama dengan para peserta lomba. Tidak ada panitia yang mengatur jalan atau tanda-tanda peringatan agar kendaraan lain tidak melaju di jalur yang digunakan pembalap.

Dengan harapan untuk meminimalisir kendaraan lain yang terus menggunakan jalur pembalap, para official dari berbagai daerah berdiri di tengah jalan, agar mobil dan motor mengambil jalur sebelahnya.

“Bahkan official dari Kabupaten Bima yang harus mengarahkan kendaraan lain agar tidak mengambil jalur para pembalap,” ujar salah satu penonton Firdaus, Selasa (11/12).

Kata dia, harusnya panitia dari awal membuat jalur yang akan dilewati para pembalap steril dari kendaraan-kendaraan lain. Memasang tanda-tanda atau police line.

“Ini kan mobil dan motor seenaknya jalan di jalur para atlet,” katanya.

Menurut Firdaus, panitia harusnya ada di sepanjang jalur untuk memperingati para pengendara umum agar tidak mengambil jalur para atlet. Tapi yang terjadi malah official para atlet yang mengatur jalan.

“Kami kecewa dengan persiapan dan kinerja panitia saat lomba sepeda sport berlangsung. Atlet yang bertanding banyak dihalangi saat jalan,” ungkapnya.

Sementara itu, Tehnical Delegate Cabor Balap Sepeda, Ilyas yang dikonfirmasi mengatakan, jalur untuk atlet lomba sepeda disamakan dengan jalur kendaraan umum merupakan hal yang biasa terjadi dalam balap sepeda. Bahkan itu terjadi di seluruh Indonesia.

“Kalau di Jawa malah lebih parah dari ini,” ujarnya.

Kata dia, keamanan itu merupakan tugas yang diberikan oleh pihak KONI NTB. Sebagai pelaksana dan juri pihaknya tidak bertanggungjawab mengenai keamanan jalan raya.

Dibeberkanya, saat lomba berlangsung tidak banyak keamanan yang diterjunkan. Hanya 2 orang dari Sat Pol PP dan 3 orang dari Polisi.

“Memang tidak bisa kami sterilkan 100 persen,” pungkasnya.

*Kahaba-10