Kota Bima, Kahaba.- Setelah merampungkan segala tahap persiapan, mulai tanggal 24-25 Oktober 2012 , E-KTP direncanakan akan dibagikan secara gratis pada masyarakat Kota Bima.
Hal ini diungkap oleh Kepala Dinas kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Bima Hajairin, MS di kantor Camat Raba, Senin (22/10/2012). Pihaknya mengaku baru saja menerima sebanyak 59.748 lembar E-KTP dari Jakarta, dari total 82.063 lembar yang telah dibuat. Berdasarkan informasi yang diterima, 22.315 lembar E-KTP yang belum dicetak, masih menunggu proses penyelesaian dari pemerintah Pusat. “Kami belum bisa memastikan kapan sisanya itu akan diberikan,” ujarnya.
Menurut rencana E-KTP yang sekarang sudah di pegang oleh Dukcapil akan segera di bagikan kepada warga. Dukcapil Kota Bima mengagendakan pembagian E-KTP untuk seluruh kecamatan akan dilaksanakan mulai tanggal 24 sampai dengan tanggal 25 Oktober ini. “Kita lihat nanti, jika ada yang belum terima, berarti masih diproses di Pusat,” terangnya.
Hajairin melanjutkan, untuk menerima E-KTP, setiap penduduk yang namanya tertera dalam kartu akan dicocokkan ulang. Petugas akan memverifikasi data penerima dengan mencocokkan iris mata dan sidik jari penduduk dengan data dalam E-KTP. Karena itu, penerima Kartu Tanda Penduduk tidak boleh diwakili oleh orang lain pada saat pengambilan.
Hajairin mengungkapkan, harusnya Kota Bima mendapatkan jatah E-KTP sebanyak 89 ribu lembar, namun yang terealisasi hanya sebanyak 82.063 lembar. Tidak terealisasinya jumlah ini disebabkan jumlah penduduk yang memenuhi panggilan pemerintah untuk diambil datanya dalam program E-KTP tidak memenuhi target yang direncanakan.
Sementara itu Camat Raba, Ridwan, SE, MM yang dihubungi Kahaba, mengakui keberadaan E-KTP di Kecamatan Raba baru 81 %. E-KTP sementara ini masih tersimpan di Kantor Dinas Dukcapil. Kartu akan didistribusikan pada lima kantor Kecamatan setelah tanggal 25 Oktober 2012 dan masyarakat bisa mengambil di kantor camat masing-masing.
“Berdasarkan data kami, E-KTP untuk Kecamatan Raba baru 81% yang terealisasi. Sisanya menunggu kejelasan dari Jakarta,” ujarnya. [BK]
