Kota Bima, Kahaba.- Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia melakukan evaluasi dengan memberikan penilaian terhadap Rumah Pintar Pemilu (RPP), baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten dan kota.
Evaluasi tersebut dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar peran RPP sebagai sarana untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya Pemilu dan Demokrasi kepada masyarakat.
Evaluasi dilaksanakan secara berjenjang. Untuk menilai RPP tingkat KPU kabupaten dan kota, tim penilai terdiri dari Anggota KPU Provinsi. Sementara penilaian terhadap RPP KPU provinsi dilakukan oleh Anggota KPU RI.
Berdasarkan hasil pantauan, Rabu, (16/10) sore, Tim Penilai dari KPU Provinsi NTB tiba di RPP “LAWATA” KPU Kota Bima. Tim penilai tersebut berjumlah empat orang dengan Ketua Tim, H Syamsudin.
Tim penilai melakukan penilaian terhadap kelengkapan fasilitas RPP. Mulai dari Ruang Tunggu RPP, Ruang Audio Visual, Ruang Display/Pemeran, Ruang Simulasi hingga Ruang Diskusi. Semua hasil pemilihan baik saat Pilkada Tahun 2018 maupun hasil Pemilu Tahun 2019, ditampilkan dan menjadi bahan penilaian.
Ketua Tim Penilai, H Syamsudin menjelaskan, penilaian RPP untuk seluruh KPU kabupate dan kota di NTB dilakukan oleh 5 anggota KPU NTB. Penilaian RPP tersebut dilakukan 2 hari. Untuk hari pertama dilaksanakan untuk semua KPU kabupaten kota yang ada di Pulau Lombok, Selasa (15/10). Sementara penilaian hari kedua dilakukan untuk semua RPP KPU kabupate dan kota di Pulau Sumbawa.
“Kami berlima sudah dibagi tugas masing-masing. Saya ditugaskan memberikan penilaian untuk RPP LAWATA Kota Bima, Ibu Zuhriati menilai RPP KPU Kabupaten Bima dan Ketua KPU NTB menilai RPP KPU Dompu,” jelas pria yang akrab disapa Haji Syam ini.
Ia menjelaskan, item penilian RPP sudah ditentukan oleh KPU RI. Anggota KPU Provinsi diberikan tugas untuk melakukan penilaian sesuai dengan item tersebut.
“Apa saja yang perlu kami nilai, sudah jelas panduannya,” ujarnya.
Penilaian RPP dilakukan sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui, apakah RPP setiap KPU kabupaten dan kota yang sudah diresminkan, masih aktif atau tidak. Apakah informasi hasil Pilkada maupun Pemilu terus di perbaharui atau tidak. Sehingga, apa yang menjadi tujuan didirikannya RPP tersebut terpenuhi.
“Berdasarkan hasil penilaian, tentu ada catatan. Tapi secara garis besar, RPP LAWATA bagus,” tegasnya.
Sementara Ketua KPU Kota Bima melalui Ketua Divisi Sosialisasi, SDM dan Partisipasi Masyarakat, Yety Safriati menjelaskan, RPP merupakan sebuah konsep pendidikan pemilih yang dilakukan melalui pemanfaatan ruang yang ada di Sekretariat KPU, untuk melakukan seluruh program dan kegiatan yang mengedukasi masyarakat.
Rumah pintar pemilu merupakan gagasan kreatif terkait edukasi tentang pendidikan pemilih serta pentingnya partisipasi pemilih dalam menggunakan hak pilih. RPP juga bisa menjadi “MUSEUM” kepemiluan, sehingga bisa dijadikan sebagai wisata edukasi bagi masyarakat, terutama pemilih pemula.
Mantan wartawati ini menuturkan, RPP LAWATA Kota Bima diresmikan pada tanggal 26 April 2017 oleh Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori. Sejak didirikan, RPP LAWATA banyak melaksanakan kegiatan, baik RPP In maupun RPP Out.
“RPP In maksudnya, kita memberikan sosialisasi terhadap masyarakat yang berkunjung ke Rumah Pintar Pemilu. Sementara RPP Out, kita mendatangi kelompok masyarakat untuk memberikan sosialisasi terkait Rumah Pintar Pemilu yang kita miliki,” tuturnya.
Idealnya kata Yety, RPP memiliki beberapa ruangan tersendiri. Mulai dari Ruang Tunggu, Ruang Audio Visual, Ruang Display/Pameran, Ruang Simulai maupun Ruang Diskusi. Namun karena keterbatasan ruangan yang dimiliki, RPP LAWATA KPU Kota Bima hanya memanfaatkan ruangan yang ada di Sekretariat KPU Kota Bima.
“Untuk Ruang Tunggu, Ruang Pemeran dan Perpustakaan Mini, kami manfaatkan ruang tamu dan dinding-dinding yang ada di kantor. Sementara Ruang Audio Visual dan Ruang Diskusi kami manfaatkan aula. Untuk Ruang Simulasi, alhamdulillah kami memiliki bangunan tersendiri,” bebernya.
Ditambahkan Yety, selain menampilkan semua hasil setiap tahapan baik saat Pilkada maupun Pemilu, RPP Kota Bima juga dilengkapi dengan Maket Denah TPS dan juga Pohon Demokrasi. Kemudian Perpustakaan Mini yang menyediakan buku tentang Sejarah Pemilu, Tahapan Pemilu maupun Pilkada, dan juga hasil dari Pelaksanaan Pemilu dan juga Pilkada.
“InsyaAllah untuk RPP LAWATA ke depan, ada beberapa terobosan yang ingin kami lakukan. Mulai dari digitalisasi hingga rencana RPP Keliling,” pungkasnya.
*Kahaba-01