Kabupaten Bima, Kahaba.- Wabah Covid-19 semakin hari kian menghawatirkan. Di Kabupaten Bima puluhan orang dinyatakan sebagai Orang Dalam Pemgawasan (ODP), sementara itu baik rumah sakit dan puskesmas mengalami kendala kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) untuk melayani pasien-pasien itu.
Di Puskesmas Bolo, lantaran ADP sangat terbatas, pihak Puskesmas setempat membuat helm pelindung kepala terbuat dari mika transparan, busa, dobel tip dan tali karet.
Kepala Puskesmas Bolo Nurjanah mengatakan, alat tersebut digunakan hanya satu kali saja saat melayani pasien, setelah itu dibuang. Sedangkan untuk pelayanan berikutnya dibikin lagi.
“Persediaan APD seperti masker juga sangat terbatas, saat ini tinggal sedikit,” ujarnya, Selasa (24/3).
Ia menjelaskan, ADP yang pihaknya buat itu jelas berbeda dengan APD asli. Karena yang asli adalah helm khusus yang lengkap dengan baju dan kaos tangan.
“Kalau yang asli itu lengkap. Sehingga saat memberikan pelayanan, tenaga kesehatan tidak terjangkit atau tertular Covid-19,” jelas dia.
Setelah selesai pelayanan, seluruh ruangan dan alat medis disemprot desinfeksi dengan bahan Lisol campur air.
“Semprot desinfektan tetap dilakukan, setiap pelayanan atau setiap jam kerja berakhir,” tuturnya.
Dia membeberkan, sejauh ini, pasien status Orang Dalam Pengawasan (ODP) di kecamatan setempat sebanyak 8 orang. Yakni pasien alami batuk pilek dengan riwayat dari luar daerah atau yang sempat kontak dengan orang di laur daerah. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tidak ada.
“Dari 8 orang status ODP berasal dari sejumlah desa yang ada di Kecamatan Bolo,” bebernya.
*Kahaba-10