Kabar Bima

Orang Tua Pasien yang Dikarantina Ngamuk di RSU Sondosia

408
×

Orang Tua Pasien yang Dikarantina Ngamuk di RSU Sondosia

Sebarkan artikel ini

Kabupaten  Bima, Kahaba.- Orang tua pasien yang sedang dikarantina di RSU Sondosia mengamuk lantaran kesal karena hasil uji Swab Covid-19 anaknya IL warga Desa Nggembe Kecamatan Bolo tak kunjung keluar.

Orang Tua Pasien yang Dikarantina Ngamuk di RSU Sondosia - Kabar Harian Bima
Orang tua pasien saat menyampaikan pernyataan di media. Foto: Ist

Orang tua pasien Malik mengatakan, setelah dilakukan Rapid Test beberapa waktu lalu, anaknya dinyatakan reaktif. Sehingga harus dikarantina di RSU Sondosia.

4 hari setelah dikarantina, pasien tersebut diuji Swab dan hasilnya negatif. Lalu, dilakukan pengambilan sampel ujI Swab kedua kali tapi hingga saat ini hasilnya belum keluar.

“Swab yang kedua dilakukan 8 hari lalu, ko’ belum keluar. Padahal kita diberitahu hasil Swab dapat diketahui setelah 4 hari pengiriman,” ujarnya, Jumat (22/5).

Dia menceritakan, puluhan hari lalu anaknya datang dari Ponpes luar daerah. Tiba di Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima mereka tidak langsung pulang ke rumah, tapi mencebur anaknya di laut supaya terhindar dari Virus Corona. Setelah berada di rumah selama 18 hari, anaknya diuji Rapid Test oleh Tim Covid-19, hasilnya reaktif.

“Tim Covid-19 sudah melanggar protokoler karena anak saya dirapid test setelah masa inkubasi selesai yakni 14 hari,” tudingnya.

Ia mempertanyakan alasan keterlambatan hasil Swab yang kedua yang dikirim delapan hari lalu. Akibatnya anak dia harus dikarantina lebih lama.

“Saat menerima hasil Swab pertama kita dijanjikan bahwa hasil Swab kedua akan diketahui 4 hari lagi. Tapi kenyataannya tidak ada,” ketusnya.

Menurutnya, agar adil, semua Tim Covid – 19 harus dilakukan Rapid Test. Kalau hasilnya reaktif harus dikarantina supaya dapat merasakan hal yang sama seperti warga.

“Bukan saja Tim Covid, Bupati, Polisi, TNI dan lainnya semua dilakukan Rapid Test,” tegasnya.

Ketua Tim Covid-19 RSU Sondosia dr. Sulistya membenarkan hasil Swab pasien tersebut negatif. Namun pihaknya masih menunggu hasil Swab kedua.

“Kalau hasil Swab kedua ternyata positif, maka pasien itu harus dirujuk ke RSUD Bima untuk menjalani karantina lanjutan. Tapi kalau hasilnya negatif akan dipulangkan,” ucapnya.

Dia menjelaskan, hasil Swab yang kedua terlambat datangnya lantaran antrian di Laboratorium Sumbawa. Hal itu karena RSUD Dompu dan lainnya banyak yang kirim simple Swab.

“Biasanya hasil Swab keluar setelah 4 hari dikirim. Tapi karena antrian maka harus tunggu lama,” jelasnya.

Setelah hasil Swab keluar, hasilnya akan dikirim ke RS Provinsi untuk dikaji dan hasilnya diserahkan ke Tim Covid-19 Provinsi untuk dirilis dan dipublikasi melalui media.

“Itu sudah menjadi SOP dan tidak mungkin dilanggar karena semua pasien Covid-19 harus  diperlakukan sama,” pungkasnya.

*Kahaba-10