Kota Bima, Kahaba.- Walikota Bima H Muhammad Lutfi membuka kegiatan sosialisasi sistem perekam transaksi untuk pelaku usaha perhotelan dan restoran di Kota Bima, di Aula Kantor Walikota Bima Senin kemarin.
Hadir mendampingi dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah, Kepala BPKAD dan Perwakilan Polres Bima Kota dan Kepala Bank NTB Syariah Cabang Bima, serta tamu undangan yang merupakan pengusaha-pengusaha perhotelan serta restoran yang ada di Kota Bima.
Hadir pula melalui aplikasi zoom meeting selaku pemateri sosialisasi Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK RI dan Kepala Bank NTB Syariah Pusat.
Kepala BPKAD Kota Bima Zainudin dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan respon cepat pemerintah guna menyatukan pemahaman semua pihak tentang kegunaan pemasangan alat perekam transaksi usaha.
“Harapan sosialisasi ini terjalin hubungan dan kerjasama yang positif bagi semua stakeholder, sehingga akan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” katanya.
Di tempat yang sama, Walikota Bima harapan yang sama terkait pemasangan alat perekam transaksi usaha tersebut semenjak awal terpilih menjadi Walikota Bima. Dengan adanya sistem tersebut, mampu menerobos apa yang menjadi penghambat pengusaha maupun pemerintah.
Ia menjelaskan, pengadaan alat perekam ini merupakan kerjasama dengan Bank NTB dan juga usul saran dari KPK. Diharapkan dengan adanya alat perekam ini bisa meningkatkan PAD. Karena hampir seluruh Indonesia alat ini sudah diberlakukan.
“Pada beberapa daerah, pemberlakuan alat ini menjadi salah satu cara penguatan PAD. Sistem ini juga salah satu jalan untuk penguatan pendapatan daerah kita”, jelasnya.
Diungkapkan Lutfi bahwa dengan diberlakukannya sistem dan mesin tersebut, mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pelaku usaha dan pemerintah. Sehingga bisa memudahkan semua pihak.
“Dengan hadirnya sistem ini, memudahkan pelaku usaha dan transparansi dalam hal pelaporan keuangan,” terangnya.
Di akhir sambutan, Walikota Bima mengapresiasi peran para pengusaha dalam mendukung pembangunan daerah. Dirinya juga menaruh harapan besar agar ke depannya masyarakat selaku pengusaha dan pemerintah daerah bisa saling bekerjasama, bahu-membahu meningkatkan ekonomi Kota Bima, dan mampu berjalan bersama dengan Pandemi Covid-19 yang tentunya menjadi tantangan besar selama ini.
“Perkembangan ekonomi daerah kita terbilang cukup baik, karenanya dukungan masyarakat dan pelaku pengusaha. Kita bahu membahu mengatasi permasalahan ekonomi dan berjalan bersama pandemi. Jangan sampai ekonomi kita mati,” tambahnya.
Untuk sementara ini, alat tapping box di seluruh Kabupaten/Kota di NTB mendapatkan 10 unit dan diutamakan untuk perhotelan. Nanti ke depannya akan ditambah menjadi 25 unit per Kabupaten/Kota.
*Kahaba-01