Kota Bima, Kahaba.- Persentase serapan APBD Kota Bima terhitung hingga tanggal 25 November 2022, sebanyak 57,14 persen. Data tersebut berdasarkan pemutakhiran laporan 58 Pemerintah Kota oleh Ditjen Bina Keuangan.
Dalam grafiknya, disebutkan sebanyak 20 Pemerintah Kota dengan realisasi belanja tertinggi. Juga dicantumkan sebanyak 20 Pemerintah Kota dengan realisasi belanja terendah. Selain Pemerintah Kota Bima, pada realisasi terendah terlihat Pemerintah Kota Pare – Pare paling rendah sebanyak 42,95 persen.
Kepala BPKAD Kota Bima M Saleh menjelaskan, justru data yang mereka miliki hingga tanggal 28 November 2022, serapan APBD Kota Bima sudah 69,28 persen.
“Persentase ini justru sebelum masuk BOS dan Dana Kapitasi. Jadi sudah masuk ini, maka tentu akan melebihi itu,” katanya saat ditemui di ruangannya, Selasa (29/11).
Ditanya apa saja kendala – kendalanya, Saleh mengaku secara umum anggaran-anggaran besar yang mestinya terpakai pada tahun ini, tapi tidak terpakai.
Seperti alokasi untuk IAIN sebesar Rp 10 miliar, tidak terpakai karena kendala izin. Kemudian alokasi untuk Masjid Agung Al Muwahiddin Rp 10 miliar juga masih terkendala proses hukum.
“Kemudian ditambah sejumlah proyek proyek lain berjumlah miliaran,” jelasnya.
Meski demikian tambahnya, serapan APBD Kota Bima Tahun 2022 setiap hari terus berjalan dan hingga akhir tahun tentu akan semakin meningkat.
“Kita lihat di akhir tahun, biasanya akan terus bertambah,” jelas Saleh.
*Kahaba-01
