Kota Bima, Kahaba.- Pemerintah Kota Bima menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2021 sebanyak Rp 58 miliar. Namun realisasinya masih jauh panggang dari api. Pasalnya, hingga September realisasinya baru 44 persen atau sekitar 25 miliar.
Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan yang menyorot kinerja kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai penyumbang terbesar PAD, merasa pesimis disisa waktu 3 bulan ini OPD terkait mampu mencapai target yang ditentukan. (Baca. Realisasi PAD Kota Bima Jauh Panggang dari Api, Walikota Diminta Evaluasi Kinerja OPD)
Kepala BPKAD Kota Bima M Saleh yang diminta komentar soalnya capaian PAD Kota Bima yang masih jauh dari harapan itu mengaku, pada bulan September ini sudah ada progresnya, ada penambahan PAD dari sejumlah OPD terkait.
“Kita optimis bisa tercapai, ya dengan berusaha semaksimal mungkin,” katanya, Rabu (29/9).
Saleh mengaku, untuk terus menggenjot capaian PAD pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi guna mendorong OPD terkait agar bekerja keras. Sehingga target – target yang ditentukan tercapai.
Pun demikian harapan kepada sejumlah subyek pajak, agar bisa menyadari untuk membayar pajak karena itu kewajiban.
“Jadi sebenarnya butuh kerjasama yang baik, bukan saja dari OPD, tapi juga kesadaran subyek pajak,” terangnya.
Disinggung kendala sehingga pada September capaian PAD masih sedikit, kata Saleh karena pengaruh Covid-19. Keberadaan pandemi ini melemahkan seluruh sektor, termasuk pada wajib pajak.
“Kendala besarnya karena Covid-19,” ungkapnya.
Sementara penetapan PAD tahun ini sebesar Rp 58 miliar sambung Saleh, karena melihat progres tahun sebelumnya, kemudian berdasarkan kajian dan identifikasi wilayah obyek pajak.
Ditanya soal keinginan Ketua DPRD Kota Bima agar dievaluasi kinerja OPD terkait PAD tersebut, Saleh menjawab tentu tetap didorong dan prosesnya akan dilakukan secara bertahap.
*Kahaba-01