Kota Bima, Kahaba.- Aksi keprihatinan atas terjadinya insiden dugaan pengeroyokan berujung penodongan senjata api yang dilakukan oleh Bupati Bima dan jajarannya beberapa hari yang lalu digelar oleh puluhan mahasiswa STIH Muhammadiyah Bima pada hari Rabu (4/7). Dalam aksi yang dipusatkan di perempatan pasar raya Bima ini dua unit mobil dinas ikut disandra oleh demonstran.
Massa mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima yang dipimpin oleh Bimo selaku Koordinator lapangan, dalam orasinya menegaskan bahwa tindakan tak terpuji yang dilakukan oleh seorang kepala daerah di Doro O’o Kecamatan Langgudu kemarin merupakan cerminan seorang pemimpin yang diktator. Menurutnya, tak sepantasnya seorang Bupati memukul bahkan hingga menodongkan senjata api disertai ancaman pembunuhan kepada rakyatnya sendiri.
Untuk itu pihaknya akan terus melakukan pengawalan proses hukum berkaitan dengan perilaku arogan tak ubahnya seperti preman tersebut. “Kami atas nama mahasiswa mengutuk keras aksi premanisme Bupati Bima. Kami tentunya tak akan tinggal diam, kami akan terus mengawal proses hukum tersebut” tegasnya.
Aksi yang diikuti oleh puluhan massa demonstran itu dikawal ketat oleh aparat Polres Bima Kota. Tak hanya berorasi, mahasiswa juga menyandera dua mobil dinas yang bernomor polisi EA 106 X dan EA 108 X yang melintas di sekitar titik aksi yang dipusatkan sekitar perempatan pasar raya Bima tersebut. Untungnya polisi yang mengawal jalannya aksi segera melepaskan mobdin tersebut setelah bernegosiasi dengan para mahasiswa [BS]