Kabar Bima

Alfamart di Bolo Beroperasi, Pedagang Lokal Ngeluh Jualan Mulai Sepi

716
×

Alfamart di Bolo Beroperasi, Pedagang Lokal Ngeluh Jualan Mulai Sepi

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Baru sehari Alfamart beroperasi di Kecamatan Bolo, sejumlah pedagang lokal disekitarnya sudah mulai mengeluh. Pasalnya, dagangan sudah mulai sepi dan pelanggan lebih banyak beralih ke Alfamart. (Baca. Ormas di Bolo Aksi Tolak Alfamart)

Alfamart di Bolo Beroperasi, Pedagang Lokal Ngeluh Jualan Mulai Sepi - Kabar Harian Bima
Alfamart di Kecamatan Bolo saat pertama beroperasi. Foto: Istimewa

Seperti pemilik Toko Multi Jaya, Johan mengakui baru sehari Alfamart beroperasi, kunjungan warga ke tempatnya sudah mulai berkurang. Tentu, keberadaan retail tersebut dapat merugikan mereka.

“Alfamart menjual barang dengan harga grosir kepada masyarakat, jadi pembeli ke sana semua,” ujarnya, Sabtu (30/12). (Baca. Terima Alfamart, Kades Timu: Aksi Tolak itu Ujung-Ujungnya Duit)

Kata Johan, dampak yang harus mereka terima sudah dipikirkannya sejak dulu. Karenanya pada pertemuan sosialisasi pihak Alfamart di Kantor Camat Bolo beberapa bulan lalu, pihaknya keras menolak kehadirannya.

“Dulu kelompok pedagang menolak keras dengan dikoordinator oleh bang Agus,” katanya. (Baca. Begini Tanggapan Bupati Bima Soal Dinamika Kehadiran Alfamart di Bolo)

Pemilik toko Sekawan Agus juga mengakui jika keberadaan Alfamart berdampak besar untuk pedagang lokal. Sebab, warga beramai – ramai belanja di waralaba tersebut.

Ia juga membenarkan jika dulu pihaknya menolak keras kehadiran Alfamart di Kecamatan Bolo, saat sosialisasi di Kantor Camat Bolo. Karena dianggap akan merugikan pedagang lokal. (Baca. Dituding Terima Uang Karena Tolak Alfamart, Abdurahman: Itu Fitnah)

“Tapi saya heran kok tiba-tiba masuk padahal dulu kami tolak,” ucapnya.

Kata Agus, tidak benar jika kehadiran Alfamart akan mengurangi pengangguran. Sebab, saat pembeli di toko tradisional sepi, pemilik toko pasti akan memberhentikan karyawanya karena sudah tidak punya pemasukan untuk menggaji karyawan.

“Justru akan menambah penganguran, karena akan banyak toko tradisional yang akan memberhentikan karyawan,” ujarnya.

Untuk itu, Agus berharap kepada pemerintah agar meninjau kembali keputusan dan izin masuknya Alfamart di Kecamatan Bolo. Karena akan membuat pedagang tradisional gulung tikar.

“Jaraknya dengan pasar sangat dekat, itu juga melanggar aturan,” sorotnya.

*Kahaba-10