Kabupaten Bima, Kahaba.- Gabungan masyarakat Kecamatan Belo yang bergabung dalam Aliansi Masyarakat Belo Menggugat (ALAM) menghadang Bupati Bima Hj Indah Damayanti Putri saat hendak pulang setelah berkunjung ke wisata alam Bombo Ncera, Sabtu (29/6) sekitar pukul 17.00 Wita.
Koordinir Aksi Reppo menyampaikan, penghadangan tersebut dilakukan karena menilai bupati yang tidak memiliki niat baik untuk menanggapi tuntutan yang disampaikan saat 2 kali aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Bima beberapa waktu lalu.
“Kami menilai Bupati Bima tidak punya niat baik untuk mengurus rakyat yang ada di Kecamatan Belo,” sorotnya.
Saat aksi penghadangan, massa aksi meminta agar Bupati Bima meluangkan waktu 20 menit untuk berdialog. Namun permintaan itu diabaikan, bupati memilih menghindar dan memanfaatkan kekuatan polisi untuk membubarkan massa aksi dengan paksa. Sehingga warga tidak bisa menyampaikan beberapa tuntutan secara langsung.
“Kami dibubarkan secara paksa oleh polisi agar bupati bisa lolos melewati jalan yang kami tutup,” ungkapnya.
Menurut Reppo, adapun beberapa tuntutan yang ingin disampaikan yaitu, meminta kepada Bupati Bima memperbaiki infrastruktur jalan secara merata di Kecamatan Belo. Kemudian tingkatkan keamanan di Kecamatan Belo, segera cabut izin galian C di Kecamatan Belo, stabilkan harga pupuk dan pestisida, perbaiki lapangan hijau yang ada di Desa Cenggu dan segera bikin drainase di pinggir jalan yang ada di Kecamatan Belo.
“Kami tidak akan pernah diam jika tuntutan yang berhubungan dengan kebutuhan utama rakyat itu tidak segera direalisasikan,” tegasnya
*Kahaba-05
